Thursday, December 27, 2007

Libur Telah Tiba

Sejak tanggal 20 Desember 2007 sampai dengan 14 Januari, sekolah play group Alif libur. Ini berarti saya harus mencari acara-acara tambahan yang menarik bagi Alif agar ia bisa mengisi liburannya dengan kreatif & fun.

Alif yang sekarang berumur 3,5 tahun sangat senang berpose, menyanyi, & menari. Sayangnya untuk 2 hal terakhir itu saat ini ia sering malu-malu kalau diminta tampil di depan umum. Alhasil, kalau ada acara di sekolah, saya harus membujuknya terlebih dulu agar ia mau tampil. Tapi, kalau urusan berpose alias difoto dengan gaya, dia tetep jagonya :)


Minggu, 23 Desember 2007, kebetulan ada acara Disney Princess, Seasons of Glitter & Sparkle di mall Kelapa Gading. Bulan ini memang mall Kelapa Gading sedang gencar-gencarnya promo dengan membuat acara yang bertema serba "Princess". Ini sih kesukaan Alif banget. Hari itu selain akan ada putri Cinderella, juga ada kontes bakat anak-anak & tampilan Margareth Mamamia. Nah..sekalian saya ingin tunjukkan pada Alif, kalau punya kemampuan jangan malu untuk tampil. Setelah acara selesai, Alif bilang kalau ia mau belajar menari seperti kakak yang dilihatnya :) Oh ya, Alif juga senang waktu dapat kesempatan foto bersama putri Cinderella. Ini fotonya...


Margareth yang didampingi sang Bunda, Mama Saidah, tampil memukau dengan 6 lagu. Saya sendiri sangat mengagumi suaranya yang sangat bagus. Saat ia bersaing dengan peserta lainnya di ajang mamamia contest, saya merasa suaranya lebih bagus ketimbang Mitha yang akhirnya menjadi juara 1. Oh ya, saya mau upload rekaman suaranya kemarin di blog ini via You To Be, tapi berhubung belum pernah pakai, saya musti belajar dulu ya...;)

Selasa, 25 Desember 2007, saya bersama keluarga memilih untuk berlibur ke taman wisata atau taman buah Mekarsari. Sekitar 1 jam perjalanan dari rumah, kalau tidak ada macet. Sayang berangkatnya kurang pagi, jadi sampai disana hanya bisa mengunjungi beberapa arena yang ada. Tiket masuk gerbang 10 ribu per orang, untuk mobil 5 ribu.
Sampai di dalam, kami naik kereta untuk berkeliling taman yang memang sangat luas. Tiket kereta 10 ribu per orang. Ini untuk yang langsung alias tidak pakai mampir ke masing-masing arena. Pemberhentian kereta di arena outbound. Untuk kembali ke tempat semula menggunakan kereta lagi dari terminal kereta tanpa dipungut biaya.

Kalau mau bisa mampir di setiap arena, sebaiknya datang lebih pagi. Taman dibuka dari jam 09.00-16.30. Untuk berkeliling bisa naik kereta khusus yang tarifnya 40 ribu per orang. Untuk info lebih lengkap bisa lihat di website www.mekarsari.com

Sekarang saya lagi cari-cari alternatif acara liburan lain buat Alif. Have a nice & fun holiday ;)

Salam,

Febby Rudiana

Wednesday, December 26, 2007

RESOLUSI 2008, BE MORE HARMONY

Mendapat PR dari beberapa teman nih...thanks ya PR-nya :) Sebenarnya sudah mulai buat beberapa goal planning untuk tahun 2008 sejak bulan November 2007 & ditempel di ruang kerja. Alhamdulillah...2 dari 5 goal yang saya buat telah tercapai di bulan ini. Hmm...dalam hati jadi agak menyesal kenapa tidak ditulis dari dulu-dulu aja ya...:( Anyway, semua adalah pelajaran bagi saya untuk bisa memanage lebih baik, baik untuk diri, keluarga, maupun usaha.

Resolusi 2008 apa yang ingin saya tuliskan di halaman blog ini ya...??? hmmm...resolusi 2008 ini saya beri tema "Be More Harmony" yaitu mencapai keseimbangan hidup secara lebih baik. Seperti alam yang senantiasa bergerak mencapai titik seimbangnya, maka dengan memanage diri secara lebih baik maka akan bisa mencapai titik keseimbangan diri yang akan berimbas pada kebaikan diri, keluarga, maupun lingkungan.

Tahun 2008 ini saya berharap:
1. Saya & keluarga senantiasa dilindungi & diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Melaksanakan ibadah secara konsisten dan lebih baik lagi.
2. Lebih sayang & perhatian pada Suami ;)
3. Bisa memberikan yang terbaik untuk putra-putri kami tercinta, baik dari segi kuantitas waktu maupun kualitasnya. Belajar & bermain dengan mereka secara lebih kreatif. Be a smart parent. Juga mencapai target laktasi (ASI) si kecil sampai umur 2 tahun sebagai investasi bagi masa depannya kelak.
4. Mempersiapkan dana pendidikan bagi si kecil.
5. Mempersiapkan dana keberangkatan haji bagi saya & Suami.
6. Bisnis semakin berkembang dengan sistem yang berjalan baik, sehingga tercapai target yang telah ditetapkan.
7. Menambah 2 tempat usaha lagi untuk offline.
8. Training ESQ untuk saya, Suami, dan karyawan.

Berhubung setelah menulis resolusi, harus melemparnya kepada 8 orang lagi agar mereka juga membuat resolusi 2008-nya, maka saya coba lempar kepada 8 orang teman di bawah ini. It's fun & semoga menjadi Doa :) Karena kita hanya bisa berharap & take action, namun hanya Allah SWT yang memberikan hasil akhirnya.

8 orang yang beruntung & be fun ;)
1. Agus Ali
2. Roessmijati
3. Eko June
4. Riri Anwar
5. Eka Bali
6. Tina Udayasari
7. Ipul Anwar
8. Jonru

Salam,

Febby Rudiana

Monday, December 17, 2007

LOKASI...LOKASI...LOKASI...(part 3)

Hari ini rencananya saya ada tenant gathering, tapi berhubung masih jam 14.00 nanti, saya coba sempatkan dulu menulis di blog ini. Saya lanjutkan tulisan sebelumnya tentang menguasai lokasi usaha yang strategis.

Di awal tulisan, Pak Juju menganjurkan untuk menyewa tempat sekaligus dalam dua atau tiga tahun, walaupun Anda membayarnya secara mengangsur. Mengapa? Pertama, "jatuhnya" lebih murah. Kedua, dan ini lebih penting, bisa dijadikan sebagai bagian dari strategi mengatasi persoalan bila ternyata si pemilik tempat itu "berulah", sengaja mempermainkan Anda.

Kali ini anggaplah Anda sudah menempati suatu lokasi usaha yang cukup strategis dengan cara menyewa. Usaha Andapun sudah mulai sedikit memberikan kemajuan. Tapi, ketika Anda akan memperpanjang sewa usaha Anda, pemilik tempat tidak mengijinkan dengan berbagai alasan. Atau kalaupun mengijinkan, harga sewa sudah jauh lebih mahal dari sebelumnya. Lalu, bagaimana?

Kalau memang demikian, segeralah mencari tempat lain sebagai pengganti lokasi usaha Anda saat ini sebelum masa kontrak Anda benar-benar habis. Kalau bisa carilah tempat yang tidak jauh dari lokasi usaha yang lama. Buatlah tempat baru itu lebih menarik dibanding tempat yang lama. Setelah selesai segera promosikan tempat usaha baru Anda kepada pelanggan-pelanggan lama Anda, baik yang masih datang ke lokasi lama Anda atau lewat database yang sudah Anda miliki.

Kalau di buku Pak Juju, karena usaha Pak Juju adalah kursus yang memerlukan pendaftaran, maka tempat yang lama (sebelum habis masa kontrak) tetap dipakai dulu sebagai tempat pendaftaran. Sambil mereka diarahkan ke tempat yang baru. Seiring dengan itu, promosikan tempat baru secara lebih gencar dan copot papan nama di tempat lama agar pelanggan tahu tempat itu tidak digunakan lagi.

Demikian sedikit tips mengatasi pemilik tempat yang "berulah" dari buku Pak Juju. Semoga bermanfaat...

Salam,

Febby Rudiana

Thursday, December 13, 2007

LOKASI...LOKASI...LOKASI...(part 2)

Assalamu'alaikum,

Saya lanjutkan kembali tulisan saya tentang tips menguasai lokasi usaha dari Pak Juju'(H.M. Ambaldy Djuardi). Yaitu, dengan cara Kerjasama & Membeli.

Kuasai Tempat Yang Strategis Dengan Cara Kerjasama
Mungkin Anda pernah atau sering melihat suatu tempat usaha yang strategis tapi tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya untuk membuka usaha. Selain dengan cara mengkontrak/menyewa, Anda juga bisa melakukan kerjasama dengan pemilik tempat tersebut. Paparkan program usaha Anda secara jelas dan menarik, tanpa melebih-lebihkan.

Kerjasama yang bisa Anda lakukan adalah dengan pembagian keuntungan. Anda bisa membuat kesepakatan berapa persen hak pemilik tempat dan berapa persen hak Anda. Biasanya 70% untuk Anda dan 30% untuk pemilik tempat. Dan satu hal yang harus diingat, dalam kerjasama tersebut pengelolaan usaha harus ada pada Anda (bukan pemilik tempat). Artinya, Anda adalah pemilik perusahaan sedangkan pemilik tempat usaha adalah partner usaha Anda.

Kuasai Tempat Yang Strategis Dengan Cara Dibeli
Kalau usaha Anda sudah menghasilkan keuntungan yang cukup, sangat dianjurkan bagi Anda untuk mulai memiliki sendiri tempat usaha yang strategis dengan cara membeli. Disamping nantinya akan sangat membantu dalam mengurangi biaya sewa tempat usaha, Anda bisa juga berinvestasi karena nilai propertinya akan naik setiap tahun.

Saya pribadi dalam menjalankan usaha selama ini selain menyewa tempat juga ada yang saya beli untuk kepentingan usaha jangka panjang. Satu hal lagi yang perlu Anda cermati dalam melakukan transaksi sewa maupun pembelian tempat usaha, yaitu surat perjanjian sebelum ditanda tangani. Bacalah benar-benar secara teliti. Mintalah waktu yang cukup untuk mempelajarinya. Jangan ragu kalau ada klausul yang tidak pas atau merugikan menurut Anda, segeralah sampaikan kepada pihak pemilik tempat/pengelola. Bagaimanapun juga suatu perjanjian haruslah menguntungkan kedua belah pihak.

Untuk tulisan saya selanjutnya, masih dari buku Pak Juju, yaitu bagaimana mengatasi pemilik tempat yang berulah.

Semoga bermanfaat....

Salam,

Febby Rudiana

Wednesday, December 12, 2007

LOKASI...LOKASI...LOKASI...

Assalamu'alaikum,

Maaf....kalau ada yang menunggu update di blog ini. Beberapa Minggu ini, saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum tutup tahun.

Kali ini saya ingin menulis beberapa tips menyangkut lokasi usaha. Tips ini saya dapatkan dari buku Pak Juju' (H.M. Ambaldy Djuardi) dan saya tambahkan sedikit dari pengalaman pribadi. Tips ini sangat bermanfaat. Tentunya, kita tidak mau bukan, kalau di tengah-tengah usaha yang mulai sedikit menguntungkan, tiba-tiba saja pemilik tempat berubah pikiran.


Lokasi usaha yang strategis memang selalu dicari banyak pelaku usaha. Karena dengan lokasi yang strategis tentunya diharapkan akan mendapatkan banyak pengunjung. Ada beberapa cara menguasai tempat yang strategis. Yaitu:
1. Dengan cara kontrak
2. Dengan cara kompromi
3. Dengan cara kerjasama
4. Dengan cara membeli tempat tersebut.

Dari keempat cara tersebut, idealnya adalah kalau bisa memiliki/membeli lokasi usaha yang strategis tersebut. Karena harga property atau lokasi usaha yang strategis pasti akan naik setiap tahunnya. Tapi, bagaimana kalau saat ini kita masih belum punya cukup dana? Atau kalau toh ada dana, lebih untuk kebutuhan operasional usaha.

Kalau demikian mungkin salah satu cara di bawah ini bisa membantu.

Kuasai Tempat Yang Strategis Dengan Cara Kontrak
Sebelum mengkontrak suatu tempat usaha, pandai-pandailah menawar harga kontrak. Tentunya mengetahui harga pasar dan bisa menghitung kondisi bangunan akan sangat membantu dalam negosiasi. Apakah perlu adanya perbaikan agar tempat tersebut menjadi layak atau sesuai untuk usaha kita?

Kalau bisa mengkontrak tempat dalam waktu 2 atau 3 tahun sekaligus tentunya akan lebih baik. Apalagi kalau bisa mendapatkan diskon dengan mengkontrak sekaligus untuk beberapa tahun. Tentunya harus diperhitungkan juga cara-cara pembayarannya. Misal, bayarlah dulu untuk 1 tahun, untuk tahun sisanya mintalah tempo 3 atau 4 bulan mendatang. Hal ini merupakan keringanan yang cukup besar, apalagi jika usaha di tempat itu bisa langsung jalan dan menguntungkan. Jadi, hasil keuntungannya bisa untuk menambah sisa uang kontrak yang belum terbayar.

Kuasai Tempat Yang Strategis Dengan Cara Kompromi
Kalau mengontrak sekaligus dalam satu atau beberapa tahun terasa berat bagi Anda, masih ada cara lain. Misal, Anda hanya mampu membayar kontrakan secara bulanan, sementara pemilik tempat tidak mau, lalu bagaimana?

Tentu saja Anda harus melakukan kompromi. Karena kompromi, maka masing-masing pihak harus mengurangi "tuntutannya" sekaligus saling memberi "keuntungan" baru. Disinilah meski sebagai penyewa, kita juga harus bisa memposisikan diri pada kepentingan pemilik tempat. Bicaralah secara baik-baik. Misal, Anda akan membayar lebih besar dalam hitungan per tahun, tetapi (sementara) pembayarannya dicicil per bulan.

Untuk cara ke-3 & ke-4 akan saya lanjutkan nanti ya....

Semoga bermanfaat...

Salam,

Febby Rudiana

Thursday, November 22, 2007

Aku Nggak Mau Sekolah.....

Hwwwaaaaaa.....Aku nggak mau sekolah...hwaa...hwaa...hwaa...!!!

Tiba-tiba tangis Alif menyentak saya di siang hari (Senin, 19 November 2007). Nggak biasanya Alif pulang dengan menangis. Sudah hampir 5 bulan ini Alif sekolah pre school di dekat rumah. Biasanya ia selalu ceria waktu pergi maupun pulang sekolah. Setelah ditanya ternyata katanya "takut sama Miss Umi". Ya, Miss Umi adalah salah satu guru yang membimbing Alif di pre school. Saya coba tanya ke si Mbak yang menemani Alif. Rupanya Alif ketika ditanya Miss Umi diam aja. Memang akhir-akhir ini kata si Mbak, Alif sering diam di sekolah. Hmmm...kenapa ya?

Ya sudah...daripada penasaran, mending waktu sekolah saya dampingi ia sampai selesai & cari apa penyebabnya. Apa benar karena takut dengan Miss Umi. Akhirnya saya peluk dia. Hmmm..si kecilku sudah mulai sensitif. Nggak apa, menangislah sayang....tumpahkanlah semua apa yang kamu rasakan...keluarkan semua ganjalan hatimu. I will give you a shoulder to cry on.....;)

Dua hari kemudian saya temanin ia sekolah sampai selesai. Benar saja, seperti yang dikatakan Alif. Miss Umi memang beda dibanding Miss yang lainnya. Ia lebih tegas dan sangat menegakkan aturan. Ckkk...ckkk..pantas saja banyak anak khususnya yang perempuan menangis. Masa' iya sih anak seumur begitu harus terus-terusan didikte dengan aturan. Hmmm...jadi kasihan juga. Pantas saja Alif jadi takut-takut di sekolah, khususnya saat pelajaran Miss Umi. Wahh...ini nggak boleh dibiarkan. Bisa mematikan kreatifitas anak namanya. Yang jelas ini harus disampaikan ke pihak sekolah.

Anyway, yang penting sekarang buat Alif, ia merasa tenang karena sudah bisa menumpahkan segala rasa takutnya. Fiuuuhhh....bersyukur Bunda bisa menjadi orang pertama tempat engkau menangis sayangku... Mungkin kalau Bunda sudah tua nanti, Bunda akan menangis di pelukanmu sayang...

Met bobo' sayang...Love you...:)

Salam,

Febby Rudiana

*******************************************************************
A Shoulder To Cry On Lyrics
» Tommy Page

Life is full of lots of up and downs,
And the distance feels further when you're headed for the ground,
And there is nothing more painful than to let you're feelings take
you down,
It's so hard to know the way you feel inside,
When there's many thoughts and feelings that you hide,
But you might feel better if you let me walk with you
by your side,

And when you need a shoulder to cry on,
When you need a friend to rely on,
When the whole world is gone,
You won't be alone, cause I'll be there,
I'll be your shoulder to cry on,
I'll be there,
I'll be a friend to rely on,
When the whole world is gone,
you won't be alone, cause I'll be there.

All of the times when everything is wrong
And you're feeling like
There's no use going on
You can't give it up
I hope you work it out and carry on
Side by side,
With you till the end
I'll always be the one to firmly hold your hand
no matter what is said or done
our love will always continue on

Everyone needs a shoulder to cry on
everyone needs a friend to rely on
When the whole world is gone
you won't be alone cause I'll be there
I'll be your shoulder to cry on
I'll be there
I'll be the one you rely on
when the whole world's gone
you won't be alone
cause I'll be there!

And when the whole world is gone
You'll always have my shoulder to cry on....

Monday, November 19, 2007

Berburu Buku

Hari Sabtu, 17 November 2007, a rainy day. Kami sekeluarga memutuskan untuk mengunjungi pameran buku di JCC. Kami datang sekitar pukul 4 sore. Dari mulai masuk sampai parkir sudah penuh sekali. Memerlukan waktu hampir 20 menit dari mulai gerbang masuk, sebelum akhirnya sampai ke pelataran parkir & mendapatkan tempat parkir.

Ternyata, tidak hanya ada pameran buku, tapi juga ada pameran Incomtech & Cartoon Network. Untuk Indocomtech karena letaknya bersebelahan dengan pameran buku, akhirnya kami bisa juga mengunjungi tempat itu.

Tempat faforit saya di pameran buku adalah stan buku Gramedia & Femina (he...he...woman's favourite).

Di stan buku Femina, rencanannya saya mau beli bundel buku masak yang saat itu harganya didiskon. Tapi, akhirnya nggak jadi karena setelah saya lihat bahan-bahannya banyak yang susah didapat di abang-abang sayur ;) Ha...ha...maunya yang praktis-praktis aja nih...

Akhirnya di stan Femina saya beli buku:
1. Anak Prasekolah (Seri Ayah Bunda). Pegangan orang tua untuk perkembangan anak usia 3-5 tahun.
2. Buku Pertamaku => Ini sih buku cerita bergambar buat si Alif ;) Mumpung Alif sekarang lagi suka "baca-baca" buku bergambar (bukan baca beneran, tapi lihat2 gambarnya) :) Trus, ributin Bundanya deh, minta dibacakan atau diceritakan. Atau kalau nggak, berimajinasi sendiri, membuat cerita dari gambar-gambar yang dilihat.

Di stan Gramedia, saya beli buku:
1. Financial Revolution by Tung DW. => Ini sih buku lama yang belum sempet kebeli aja. Mumpung lagi ada diskon & sekalian ada CD-nya.
2. Instant Make Up by Gusnaldi. => Kalo ini saya tertarik karena ada DVD Make-upnya. Ya, ini salah satu hobby saya dari mulai kuliah & pernah juga kerja di perusahaan kosmetik as Beauty Consultant waktu baru lulus kuliah ;) I Love it...:))
3. Buku Raksasa. He..he...buku ini bener2 ukurannya raksasa!! Akhirnya saya beli karena tampilan setiap halamannya yang berjendela, colourfull, hard paper & banyak gambar benda-benda yang bisa dipakai untuk bahan belajar & bermain si Alif yang sudah pre school.

Puas melihat-lihat & membeli beberapa buku, kami mengunjungi pameran Indocomtech. Yang paling heboh, penawaran mesin printer komplit seharga 3,5 juta didiskon jadi 2,5 juta (kalau tidak salah ingat) di stan Brother. Sales girlnya saya perhatikan memang cukup heboh & sangat menarik perhatian, disamping barangnya sendiri yang didiskon. Sejak dari awal datang & masuk parkir, saya juga heran koq banyak orang bawa-bawa kotak printer, emang ada hadiah printer ya...:)) ha...ha...

Saya sih awalnya mau cari mesin fax, tapi akhirnya nggak dapat yang sesuai spec & harga saya ;) Still hunting until now.

Yang agak menyesal sih yaitu nggak bisa mengunjungi taman bermain di area parkir senayan tempat Cartoon Network :( Duuhhh....knapa baru tahu ya...padahal ternyata sudah sebulan ada di situ & hari Minggu (18 November 2007), hari terakhir mereka ada di situ. Alif suka banget lihat rumah balon aneka bentuk yang ada di situ. Juga aneka permainan lainnya. Sayang sudah malam & kami harus segera pulang. Untuk keluar gerbangpun butuh waktu cukup lama karena antrian yang panjang.

Anyway...We have a fuuntastic & joyful day...:)

Hari Minggu, 18 November 2007, kami mengunjungi saudara yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Alhamdulillah, semoga menjadi haji mabrur. Smoga kami juga bisa menyusul segera. Amin. Seperti pesan mereka, agar kami jangan menunggu tua untuk naik haji, kalau bisa sekarang sebaiknya segera dilakukan. Ya, Insya'allah...kami sedang mempersiapkan ke arah itu. Mohon doanya ya....

Salam,

Febby Rudiana

Wednesday, November 14, 2007

Menyikapi Ujian, Mengatasi Cobaan

Terinspirasi dari hujan deras hari ini :) Semoga bermanfaat....

Cerita ini ditulis kembali dari pengalaman H.M. Ambaldy Djuardi (Pak Juju). Dalam usaha apapun pasti ada pasang & surutnya. Tapi, hal terpenting adalah sikap mental saat menghadapinya. Saya pribadi belajar dari Pak Juju ini.

Salam,

Febby Rudiana
********************************************************************************

Seorang pedagang sate kambing keliling bersama anaknya, seperti biasa sedang menjajakan dagangannya. Sang Ayah memikul dagangan, sedangkan anaknya membawa ember cucian piring. Suatu ketika si anak merasa khawatir dagangan tidak akan laku karena cuaca sangat buruk. Hujan deras sekali. Sudah jam sepuluh malam, dagangan masih sangat banyak. Bahkan, si anak memperhatikan daging kambing yang mulai berubah warna, menjadi agak kebiru-biruan. Itu pertanda proses menuju basi.

Si anak serasa mau menangis, tetapi ia heran melihat Ayahnya yang selalu kelihatan gembira. Lalu, ia beranikan diri untuk bertanya, "Bapak kan mencari uang untuk membiayai makan anak-anak, sekolah anak-anak, beli baju anak-anak, tapi bagaimana Bapak, kalau dagangan tidak laku begini? Untuk membayar tukang daging kambing saja tidak cukup. Bagaimana, Pak?

Apa kata sang Ayah? "O, jangan khawatir, Nak. Kalau dagang sate sekarang nggak laku, masak besok nggak laku. Kamu kan tahu kemarin dagangan kita laris, habis satu kambing, berapa keuntungan Bapak? Itu kan gede. Masak tidak kita syukuri? Masak sekarang hari ini dagangan nggak laku terus kita menangis jejeritan? Tidak boleh begitu. Kalau ini nanti dagangan tidak habis, ya kita makan sendiri saja di rumah. Masih ada manfaatnya. Tenang saja, Nak, hari ini lagi giliran orang lain banyak uang. Besok atau lusa giliran kita. Tenang saja. Memang begitulah orang dagang, orang hidup, seperti roda yang berputar. Ada uang tidak ada uang, batin kita harus bebas, harus tenang. Yang penting kita harus selalu berusaha."

Si anak tercenung & baru menyadari hikmahnya. Kalau usaha lagi sepi, tenang saja. Kita berusaha bagaimana meramaikannya. Dan hikmah yang paling utama adalah, bahwa kita harus sabar. Kesabaran pasti ada buahnya, yaitu keberhasilan.

*********************************************************************************

Tuesday, November 13, 2007

Kearifan Lokal

Pada saat mudik lebaran lalu, alhamdulillah kami (saya, Suami, dan anak-anak) berkesempatan untuk berkunjung ke kampung halaman mertua (almarhum) di Purworejo, Jawa Tengah. Kebetulan masih banyak saudara di sana. Sekalian silaturahmi agar ikatan persaudaraan tidak putus.

Innova kami seperti rumah berjalan saja. Maklum, kalau bersama anak-anak balita memang mesti sedikit repot dengan banyaknya perlengkapan yang harus dibawa. Apalagi ini perjalanan jauh Bekasi-Purworejo-Surabaya. Untungnya semua muat di satu mobil.

Karena berangkat di Hari H+1 atau lebaran hari ke-2, jadi kemacetan tidak terlalu terasa. Kemacetan hanya terjadi di tol Cikampek. Alhasil, kalau tahun lalu kami sempat dapat peta mudik, lebaran tahun ini kami jadi harus meraba-raba sendiri rute perjalanan. Untungnya di Jawa ini untuk mengikuti rute-rute perjalanan tidaklah sulit. Sudah banyak petunjuk-petunjuk jalan & antar kota sudah saling berhubungan.

Sampai di Purworejo, kami masuk ke daerah Jetis. Sebuah desa yang tenang, seperti kebanyakan desa di Jawa. Mata pencaharian penduduknya saat ini sudah beragam, tidak hanya bertani seperti dulu. Yang menarik adalah banyak yang membuat batu-bata sendiri di rumahnya. Jadi, untuk membangun rumah, mereka bisa swadaya.

Kondisi rumah-rumah kebanyakan di desa itu cukup sederhana menurut saya. Namun, saya sungguh kagum dengan cara mereka melayani tamu. Mereka sama sekali tidak pelit suguhan dan sangat ramah. Benar-benar tuan rumah yang baik. Seakan-akan semua yang mereka miliki akan diberikan kepada tamu mereka. Padahal saya yakin, kehidupan mereka sehari-hari sangat sederhana. Jadi malu saya dibuatnya, betapa mereka sesungguhnya telah menunjukkan kekayaan mereka sesungguhnya, yaitu kekayaan hati. Tidak perlu menunggu kaya kalau memang mau MEMBERI.

Ah...semakin saya bersyukur dengan perjalanan saya kali ini, semakin banyak yang bisa saya pelajari.

Salam,

Febby Rudiana

Saturday, November 10, 2007

Simplify Your Work Life

Bukan seberapa besar uang yang bisa Anda hasilkan, tapi seberapa besar yang bisa Anda simpan. (Robert T. Kiyosaki)

Seringkali kita bekerja untuk memperoleh penghasilan atau uang. Tapi, semakin banyak kita bekerja & semakin banyak yang kita hasilkan bukan semakin kecil pengeluaran kita, tapi justru semakin besar.

Di kota-kota besar, seperti Jakarta sudah umum terjadi kemacetan dimana-mana. Apalagi headline koran akhir-akhir ini banyak memberitakan semakin parahnya kemacetan ibukota yang semakin membuat orang tidak manusiawi. Banyak orang stress & kehilangan kesabaran. Banyak factor penyebab disampaikan. Antara lain, pembangunan Busway yang bukannya menambah jalan tapi malah mengurangi ruas jalan yang ada. Semakin bertambahnya jumlah kendaraan, baik mobil apalagi motor yang tidak terbendung sangat tidak sebanding dengan pembangunan infrastrukturnya.

Sebelum pindah ke Jakarta, saya sempat bingung alias tidak habis pikir. Mengapa dalam satu keluarga yang isinya 4-5 orang, jumlah mobilnya bisa sama dengan jumlah keluarga tersebut?

Setelah pindah ke Jakarta mengikuti Suami, saya baru mengerti betapa mobilitas penduduknya begitu tinggi. Bahkan mobil sepertinya lebih penting daripada rumah. Sebagian orang malah membuat mobil mereka layaknya rumah darurat :) Ditambah kondisi angkutan umum di Jakarta yang sudah saya rasakan sendiri tidak nyaman & tidak aman.

Kalau begitu, pasti akan terus bertambah jumlah kendaraan pribadi di ibukota ini. Dan akan semakin macet & ruwetlah kondisi jalan ibukota di hari-hari kerja. Padahal efek dari kemacetan ini sangat fatal sebenarnya. Tidak cuma pemborosan uang (bensin) & waktu yang lebih lama, tapi juga mengganggu kondisi kesehatan fisik maupun mental penggunanya. Kinerja sudah pasti menurun & saya yakin semakin orang tidak mampu mengendalikan temperamennya juga semakin mengganggu hubungan antar manusia dalam masyarakat itu maupun dalam keluarganya. Hubungan Suami & Istri tidak harmonis karena sudah lelah duluan dengan kondisi di jalan & tekanan pekerjaan. Belum lagi anak-anak yang semakin kehilangan waktu bersama orang tuanya plus kalau ditambah lampiasan kemarahan atau bentakan orang tua yang mungkin tanpa sadar (karena kelelahan) menghardik anak saat sang Anak merengek minta diambilkan mainan atau minta diajak bermain. Duhh...kasian deh anaknya.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Menyalahkan Pemerintah dalam hal ini yang tidak becus menata kota & terus menerus mengijinkan bertambahnya jumlah kendaraan di ibukota? Saya rasa itu juga tidak bijaksana. Memang peran atau andil Pemerintah sangat besar dalam hal ini sampai terjadinya keruwetan di Ibukota. Dan sudah seharusnya Pemerintah terus berupaya membenahinya. Tapi, semenjak 2 tahun lalu saya lebih memilih untuk instropeksi diri sendiri. Berkaca ke dalam diri sendiri, menanyakan ke dalam hati ini, apa sebenarnya yang saya cari? Apakah dengan mobilitas yang tinggi & kesibukan setiap hari pergi & pulang kantor akan memberikan kepuasan & kebahagiaan bagi diri saya & keluarga? Apakah saya sudah memberikan kesempatan yang cukup kepada diri sendiri untuk merenung apakah yang sudah saya lakukan selama ini telah memberikan kontribusi yang positif? Apakah saya melakukan semua aktifitas selama ini benar-benar dari hati ataukah karena tuntutan ekonomi atau pribadi atau sosial?

Akhirnya semakin saya menyadari bahwa produktifitas kita tidak diukur dari seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk bekerja di luar. Dan kekayaan kita (kalau dilihat secara materi) tidak diukur dari seberapa besar yang bisa kita hasilkan atau dapatkan, tapi seberapa besar yang bisa kita simpan & pergunakan secara efektif & bijaksana.

Secara kebetulan setelah beres-beres rumah hari ini, saya menemukan kembali buku lama saya yang saya beli 2 tahun lalu, Simplify Your Work Life, oleh Elaine ST. James. Buku yang cukup bagus, mengajak kita untuk mulai mengurangi waktu kerja, melakukan efisiensi, dan mulai melakukan hal-hal lain yang mungkin selama ini telah sering dikesampingkan. Ya…kembali pada keseimbangan hidup/ harmoni. Untuk lebih jelas tentang buku ini, lain kali akan saya ceritakan.

Salam,

Febby Rudiana

Thursday, November 08, 2007

Inilah Kenapa Kita Membutuhkan Kebebasan Waktu Sekarang Juga

Tulisan yang menarik dari Pak Iim, tentang mengapa kita membutuhkan kebebasan waktu sekarang juga.

Setuju sekali Pak Iim :) Memang pilihan di tangan kita, harus kita sendiri yang merubahnya. Jangan mau jadi korban keadaan. Dulu saya juga pernah menjadi salah satu korban kemacetan Jakarta. Karena begitu lelahnya saat perjalanan ke dan dari kantor sampai-sampai saat melahirkan, anak saya harus tinggal lebih lama di RS (10 hari) karena sesak nafas.

Saya sampai bilang ke Bos saya saat itu, koq saya belum bisa menemukan nikmatnya hidup di Jakarta ya? Oh ya, saya asli Surabaya & tinggal di Jakarta karena mengikuti Suami. Alhamdulillah, Suami yang juga masih Amphibi saat ini juga bukan tipe pekerja yang harus 8 to 5, sehingga waktu untuk keluarga juga masih cukup banyak.


Alhamdulillah, sekarang saya bisa menentukan sendiri mau diisi apa hari-hari saya. Saya sudah mulai bisa "menikmati" hidup di Jakarta. Saya bisa pergi ke tempat bermain anak-anak di saat hari-hari kerja. Kalau hari libur tentunya tempat-tempat seperti ini sangat ramai & kurang menyenangkan.

Saya juga bisa online di rumah atau di luar kapanpun saya mau, membaca email, browsing, dll tanpa khawatir ada Bos yang mengawasi apa kita sudah selesai mengerjakan tugas :))

Dan yang penting juga, saya punya banyak waktu untuk merenung, apa yang sudah saya lakukan dalam hidup ini & apa yang akan saya lakukan untuk mengisi hari-hari
saya di masa datang.

Salam,

Febby Rudiana

*********************************************************************************
Thursday, November 08, 2007
Inilah Kenapa Kita Membutuhkan Kebebasan Waktu Sekarang Juga

Beberapa hari terakhir ini yang menjadi focus di pemberitaan media massa adalah masalah kemacetan di Jakarta, banyak warga yang mengeluh sampai-sampai mereka mengajukan tuntutan ke gubernur dan mantan gubernur, Fauzi Bowo dan Sutiyoso yang disalahkan dalam mengelola system transportasi di kota besar ini.

Ada juga di harian terkemuka mengistilahkan Jakarta telah menjadi neraka. Banyak warganya yang sudah stress berat di jalan-jalan sehingga tidak asing lagi jika kita melihat adu mulut antar pengemudi hanya karena saling mendahului saat macet.

Kemarin saya bertemu client, seorang IT Head sebuah bank nasional yang berkantor pusat di Bandung, beliau selama ini tinggal di Bandung, selama 3 hari ini beliau mengikuti training yang diselenggarakan oleh perusahaan saya di Jakarta, dan beliau menceritakan kesemrawutan lalu lintas di metropolitan ini yang tiada henti dari dahulu.

Saya menjadi teringat tulisan Pak Roni di blognya berjudul Jangan Mau Seumur Hidup Habis Waktu Di Jalan, masih banyak rekan-rekan kita yang mengalami seperti ini, banyak waktu yang dihabiskan untuk dijalan. Kawan saya yang berkerja di tengah kota Jakarta, dia harus berangkat jam 5.30 pagi dari rumahnya di Bekasi untuk dapat sampai di kantornya sebelum jam 8 pagi.

Artinya hampir 2 jam setiap pagi dihabiskan dijalan dan ditambah lagi 2 jam setiap pulang harinya. Sudah 4 jam waktunya di jalan, ini masih normal menurutnya, jika keadaan hujan atau harus lembur akan lebih lama lagi, bisa 5-6 jam setiap hari di jalan. Coba bayangkan berapa waktu tersebut dikalikan 25 hari kerja lalu dikalikan 12 bulan. Berapa waktu dijalan selama 1 tahun?

Lalu jika sudah dirumah pada malam hari, kawan saya ini pun langsung terlelap tidur karena sudah kecapaian, tidak ada lagi waktu untuk bercengkerama dengan keluarga dan demikian pagi harinya, dia berangkat pun di saat anak-anaknya masih tertidur. Maka hari Sabtu dan Minggu menjadi waktu yang benar-benar tidak dapat dibuang begitu saja baginya, hari akhir pekan tersebut dijadikan hari untuk keluarganya.

Saat ini di tengah Jakarta sudah mulai tumbuh rumah-rumah mungil, seperti city house, town house, residen, apartemen-apartemen murah dan rumah-rumah sewaan. Banyak para pekerja sudah mulai kembali untuk menghuni di Jakarta walaupun rumah utamanya di pinggiran Jakarta. Mereka sudah kelelahan dengan aktifitas seperti diatas walaupun ada juga yang terpaksa berpisah dengan keluarga dan hanya pada akhir minggu saja berjumpa saat 'mudik'.

Alhamdulillah saya hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit dari rumah ke kantor saya. Saya tinggal di dekat kawasan Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, kantor saya ada 3. Yang pertama di Kemayoran juga, hanya 5 menit dari rumah, kedua di Mangga Dua Square kurang dari 10 menit dari rumah dan yang ketiga di Pademangan juga kurang dari 10 menit.

Dulu saya sempat tinggal di Cengkareng dan berkantor di Sudirman, bisa bayangkan saya mengalami kesuntukan di jalan setiap harinya dan sangat boros bahan bakar dan tol. Tahun 2003 saya memutuskan untuk jadi TDA (pengusaha) dan memberikan jabataan saya di TDB kepada rekan saya yang membutuhkan dan tahun 2004 saya hijrah rumah sebagai salah satu strategi hidup saya untuk mendapatkan kebebasan waktu.

Ini juga adalah impian saya untuk mendapatkan kebebasan waktu itu. Pagi hari saya masih bisa bermain dengan anak-anak saya dan kadang berkantor dulu dirumah. Sore hari saya sudah dirumah dan belajar bersama dengan anak-anak saya. Kemana pun istri saya minta diantar saya selalu siapkan waktunya. Dan saya pun tidak ketinggalan untuk dapat mengantar anak-anak saya pergi les/kursus. Yah kebebasan ini hanya bisa kita ciptakan sendiri, harus ada cara yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang beda. Kita sendiri yang menciptakan keadaan ini.

Untuk itu saya ciptakan beberapa usaha yang saya pilih kantornya tidak jauh dari rumah saya sehingga saya bebas kapan saja saya akan pergi ke kantor dan pulang ke rumah. Dan alhamdulillah saya tidak begitu merasakan kemacetan yang ada karena jika memang ada kemacetan yah saya tidak pergi pada saat jam-jamnya macet, saya bebas mengatur waktunya kapan mau saya. Sehingga waktu saya dapat lebih produktif untuk kantor dan berkualitas untuk keluarga.

Dengan kondisi ini pun sehingga saya dapat juga bermasyarakat di lingkungan saya, kadang pada malam hari saya (kebetulan jadi ketua RT) dapat berkumpul dengan warga dan petugas keamanan / kebersihan di lingkungan rumah saya dan juga dapat aktif di kegiatan masjid (kebetulan juga jadi pengurus Yayasan masjid dirumah). Jadi keseimbangan dalam bisnis dan sosial pun harus kita bisa atur.

Maaf hanya sekedar sharing bukan untuk meriyakan diri. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang sedang mengejar impiannya.

Jadi apakah masih mau membuang waktu anda? Take action, miracle happen.

-untuk Milad2TDA2008-

Salam fuuntastic,
Iim Rusyamsi

Tuesday, November 06, 2007

Mengikuti Halal Bihalal TDA di Cafe Omah Sendok

Hari Sabtu, 3 November 2007, akhirnya saya beserta anak-anak & asisten bisa mengikuti acara HBH TDA di Cafe Omah Sendok. Suami yang kebetulan hari itu ada acara pameran Mining di Kemayoran terpaksa tidak bisa ikut.

Serasa kumpul dengan keluarga & teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa. Waktu yang disediakan dari jam 10.00 - 16.00 sampai tidak terasa :) Saya tidak akan menulis tentang pembicara ataupun sharing-sharingnya karena semua sudah ditulis lengkap oleh Pak Hadi, bahkan sampai 5 tulisan!! Wah..wah...hebat Pak Hadi.

Sayang kamera saya tertinggal di mobil, jadi tidak sempat membuat dokumentasi pribadi. Tapi, tidak masalah mengingat banyak rekan lain yang punya dokumentasinya, he...he...;)

Saya sampai tidak tahu mau nulis apa. Semua oks...bgt!!! Dari pembicara, peserta, acara, doorprize. Oh ya, waktu di awal acara saya sempet LOA untuk dapat doorprize Buku "Serba-Serbi Menyusui" dari WARM dan tiket seminar dari Action Coach. Alhamdulillah terkabul mendapatkan tiket seminar dari Action Coach, untuk mengikuti seminar "Profit is King" tgl 22 November nanti. Makasih banyak ya Bu Ade :) Insya'allah saya hadir nanti. Sudah lama saya ingin mengikuti seminar Action Coach ini, tapi belum kesampaian juga. Saya baru sempat mengikuti acara "Leverage Game", semacam permainan simulasi bisnis ala Brad Sugars, yang saat itu diadakan di kantor Action, tanggal 15 Juni 2006.

Untuk para panitia, sukses ya...:)

Salam,

Febby Rudiana

Ps. Stelan koko anak Bibo Collection & baju muslim anak lainnya, sebagian sudah jadi contohnya. Bagi yang ingin memesan, silahkan kunjungi www.Alif-Collection.com. Untuk website Bibo-Collection.com saat ini sedang dalam tahap maintenance. Masing-masing model akan diproduksi 6 kodi nantinya. Jadi, buruan ya... bagi yang ingin memesan untuk persiapan di tahun depan.

Thursday, November 01, 2007

Halal Bihalal 1428 H TDA & ULTAH BAIHAQI ke-1

Alhamdulillah,


Akhirnya masih sempat mendaftar untuk acara HBH TDA, sebelum akhirnya ditutup karena peserta yang dibatasi 50 orang. HBH tahun lalu, saya tidak bisa ikut karena baru saja melahirkan anak ke-2 saya. Alhamdulillah...sebentar lagi (3 November 2007), Baihaqi sudah memasuki umur 1 tahun.

Seakan waktu berjalan begitu cepat. Rasanya baru saja saya menulis di blog ini saat habis melahirkan, dengan judul "My Baby was Born"

Setelah hampir setahun melahirkan, bersyukur berat badanpun cepat kembali normal sama persis seperti sebelum hamil. Tidak ada resep spesial ataupun diet yang saya lakukan. Semua wajar-wajar saja. Saya hanya makan secara normal/tidak berlebihan & tetap mengkonsumsi susu khusus untuk Ibu menyusui agar produksi ASI tetap lancar dan terjaga kualitasnya. Saya akui, memberikan ASI ternyata sangat membantu proses penurunan berat badan. Karena ASI yang dikonsumsi bayi akan mengambil jatah dari lemak-lemak yang ada dalam tubuh Ibu. Dengan catatan, porsi makan Ibu normal saja atau tidak perlu berlebihan, yang penting dijaga kecukupan gizinya. Jangan sampai mentang-mentang karena menyusui, kemudian "mengumbar" pola makan karena alasan cepat lapar setelah menyusui. Atau alasan "kan yang diberi makan 2 orang" ;)

Target saya setelah berhasil memberikan ASI Exclusive kepada Baihaqi selama 6 bulan, yaitu tetap memberikan ASI sampai umur 2 tahun disamping makanan lainnya. Bersyukur saya menjadi Work at Home Mom (WAHM), sehingga target-target saya lebih mudah dilaksanakan. Beda seperti saat saya masih bekerja kantor dulu. Saya pribadi sudah mencoba, katanya tetap bisa menyusui anak meski kita tetap bekerja di luar. Tapi, pada praktek di lapangan sangat sulit sekaliiii..... Apalagi dengan kehidupan pekerja di Jakarta yang semua serba terburu-buru. ASI yang diberikan langsung kepada bayi tentunya beda dengan ASI yang disimpan. Dengan diberikan langsung, semakin memperlancar produksi ASI. Waktu masa menyusui Alif dulu, akhirnya saya menyerah memberikan ASI setelah tidak ada lagi produksi ASI sebelum Alif memasuki umur 1 tahun.

Kembali ke HBH TDA, senang sekali bisa bertemu kembali dengan teman-teman TDA. Apalagi saat saya membaca artikel TDA di Nova & ada foto TDA (seperti yang ada di milis) saat Tour ke Bandung bulan Februari 2006 lalu. Serasa mengingat kembali masa-masa awal TDA.

Foto Atas: Foto bersama pemilik pabrik kaos JAIL, saat tour TDA ke Bandung.

Saat itu memang saya aktif di setiap kegiatan TDA & terlibat penuh di kepanitiaan. Tapi, setelah melahirkan anak ke-2, saya harus lebih selektif memilih kegiatan untuk sementara waktu demi fokus kepada my baby yang memang masih perlu waktu ekstra dari sang Bunda ;)

Salam,

Febby Rudiana
One of TDA Founders
* CU...on Saturday Morning ;)

Wednesday, October 31, 2007

Gerakan Masyarakat Mandiri

Hari Kamis yang lalu (25 Oktober 2007), saya kebetulan mendengar salah satu acara di radio tentang program GEMARI (Gerakan Masyarakat Mandiri). Program ini sepertinya sudah cukup lama & disiarkan melalui DRadio & TVRI. Dalam Gemari Show, Kamis, 25 Oktober 2007 itu kebetulan membahas tentang "Program Kemitraan & Bina Lingkungan". Pembicara: Parikesit Suprapto Phd.(Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil) & Ir. Agus Muharam Mp. Msp. (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan). Host acara Drs. Subiakto Tjakrawerdaja dan Dewi Huges.

Intinya sih, UMK (Usaha Mikro & Kecil) saat ini bisa mengakses permodalan & pelatihan melalui 2 jalur. Jalur pertama, melalui Program Kemitraan (via BUMN yang memiliki Program Kemitraan & Bina Lingkungan/PKBL). Jalur kedua, melalui KOPERASI.

Mekanisme untuk program kemitraan: dengan cara membuat proposal ringkas kepada BUMN terdekat dan proposal itu bentuknya bisa tulis tangan dan sangat sederhana yang penting ada namanya dan unit usahanya serta kebutuhannya untuk apa, lalu diserahkan ke BUMN terdekat dan selanjutnya BUMN akan mengadakan survey untuk visibility Study.

Mekanisme untuk Koperasi, yaitu melalui dana bergulir. Diharapkan koperasi bisa mengelola dengan baik uang itu untuk nanti disalurkan kepada anggotanya sehingga anggotanya bisa mendapatkan pinjaman untuk berusaha.

Saya lampirkan beritanya dibawah ini. Atau kalau ingin membaca berita-berita tentang GEMARI lainnya bisa langsung ke situs http://www.gemari.or.id

Salam,

Febby Rudiana
www.Alif-Collection.com

********************************************************************************
Gemari Show Kamis 25 Oktober 2007
"Program Kemitraan Bina Lingkungan"

(http://www.gemari.or.id/artikel/3043.shtml)

Gerakan Masyarakat Mandiri Kamis 25 Oktober 2007 Pukul 20:00 - 21:00 Wib disiarkan secara langsung oleh TVRI Pusat Jakarta. Sebagai rangkaian dari hari Kemiskinan yang ditetapkan oleh PBB pada tanggal 17 Oktober 2007, Yayasan Damandiri sebagai Yayasan yang ikut membantu pemerintah dalam hal Pengentasan Kemiskinan, mendukung acara Gemari Show malam hari ini dengan tema "Program Kemitraan dan Bina Lingkungan" bersama:
Bpk Drs Subiakto Tjakrawerdaja dan Dewi Dewi Huges (Host),
Bpk Parikesit Suprapto Phd adalah (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil),
Bpk Ir Agus Muharam Mp Msp (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan).
Juga Hadir dalam acara ini Ibu-ibu PKK dari Duren Sawit Jakarta, Jatinegara, Kramat Jati dan Para generasi penerus kita mahasiswa dan mahasiswi dari STIA Yapan dan pengurus serta adik adik dari Panti Asuhan Bina Netra. Acara ini disiarkan serta diliput oleh Majalah Gemari, D radio 103,4 fm, Harian Umum Pelita.

Prolog
Program kemitraan merupakan penugasan pemerintah kepada badan usaha milik negara (BUMN) yang menjalankan usaha sebagai tanggung jawab sosial pada masyarakat sekitar. Dasar Hukum usaha mikro kecil menengah adalah: Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No 236/MBU/2003 tanggal 17 juni 2003 tentang program BUMN dengan usaha kecil dan program Bina Lingkungan. Semua BUMN diwajibkan menyisihkan keuntungannya untuk UKM melalu program kemitraan dan Bina Lingkungan sejak april 2007. Besarnya 2 persen untuk kemitraan dan 2 persen untuk Bina Lingkungan. Program kemitraan dan Bina Lingkungan ini berupa pinjaman modal, pendidikan serta pelatihan pada usaha kecil menengah (UKM).
Pada tahun 2006 dana yang mengalir untuk UKM dan Program kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL sebesar 713 Miliar untuk 34.000 UKM, jumlah UKM yang bisa dijangkau masih sangat sedikit.jika dibandingkan dengan jumlah UKM yang ada mencapai 48,92 juta UKM.

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Untuk menanggukangi kemiskinan ini PBB sudah mencanangkan langkah strategis pertama itu adalah dengan langkah memberdayakan masyarakat miskin untuk mampu mengakses sumber sumber ekonomi ini.
Karena mereka tidak punya pekerjaan dan juga tidak punya usaha sehingga dia tidak punya pendapatan dan menjadi miskin. Oleh karena itu ada program program utama untuk memberdayakan mereka supaya mereka dapat meakses kepada sumber sumber ekonomi, termasuk diantaranya adalah modal dan pembiayaan.
Langkah strategi kedua adalah "Social Safety Net" jadi itu seumpamanya seperti pemberian beras miskin itu adalah program yang kedua.
Malam hari ini kita lebih mendalami program yang pertama, bagaimana rakyat yang miskin ini bisa diberdayakan dan bisa mengakess kepada sumber-sumber ekonomi terutama adalah permodalan. Oleh karena itu kita hadirkan dua narasumber kita ini yang punya kompetensi untuk bagaimana rakyat miskin dan pengusaha-pengusaha kecil mikro ini bisa mengakses kepada sumber-sumber pembiayaan.

Dewi Huges (Host):
Ini menarik sekali, bahwa kita kali ini akan membahas tentang pemberdayaan masyarakat miskin supaya aksesnya kita bukakan.

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Kita mulai saja dari Pak Parikesit Suprapto Phd tadi sudah ditayangkan di televisi ini, bahwa salah satu program pemerintah adalah menugaskan perusahaan perusahaan negara untuk menyisihkan dari sebagian keuntungannya untuk membangun kemitraan dan membina lingkungan tentunya disekitar perusahaan perusahaan negara itu.
Sebenarnya ini adalah program yang telah kita laksanakan sejak Presidenya Pak Harto sekitar tahun 1989 dan saat itu saya juga masih menjabat.
Menterinya pak Marlin kalau tidak salah. Nah sekarang dananya sudah terkumpul sampai dengan 5 triliun. Barangkali kita ingin mendengar dari pak Parikesit Suprapto Phd, Program-program apa yang sudah berjalan dan hasi-hasilnya apa?
Serta bagaimana program ini dilaksanakan dimasa depan?

Parikesit Suprapto Phd (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil):
BUMN sebagai suatu perusahaan tidak hanya mencari untung, sebagai korporasi memang wajib mencari untung tapi disamping itu sebagai perusahaan juga punya tanggung jawab sosial yang kita sebut Corporaste Social Responsibility (CSR).
Untuk di BUMN istilahnya adalah PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).
Dua program tersebut filosofi dasarnya adalah kewajiban untuk BUMN.
Walaupun kewajiban tapi itu tugas sosial karena bukan sebagai core bisnis dari BUMN tadi,walau demikian program ini harus dilaksanakan dengan aturan aturan tertentu sehingga bisa dipertanggung jawabkan.
Di dalam PKBL ini setiap BUMN harus membukukan sendiri terpisah dari bukunya perusahaan dan buku tersebut harus di audit oleh auditor independen dan dipertanggung jawabkan pada RUPS.
Selain itu kinerja dari PKBL merupakan salah satu penilaian kinerja dari perusahaan dan menjadi key performance indikator (KPI). Salah satunya adalah dari pelaksanaan PKBL. Berkaitan dengan pelaksanaan PKBL tersebut menteri BUMN telah membuat peraturan dengan revisi yang terbaru adalah PP No 05 tahun 2007, dimana setiap BUMN diwajibkan untuk Program kemitraan Maksimum 2 persen dan untuk program bina lingkungan maksimum 2 persen dari keuntungan setelah pajak (Net Profit).
Program kemitraan intinya adalah kita ingin membantu mengembangkan usaha kecil sedangkan program bina lingkungan adalah program untuk pemberdayaan kondisi sosial masyarakat.
Untuk Program kemitraan kita memberikan pinjaman lunak akan tetapi dalam paket pinjaman tersebut kita juga memberikan bantuan pelatihan dan pemasaran maksimal (capacity building). Jadi dalam aturan mainnya adalah sekitar 20% dari jumlah pinjaman kita berikan utnuk pelatihan dan pemasaran (Capaciti Building).
Kita biasa bekerjasama dengan universitas setempat untuk mendampingi pengusaha-pengusaha kecil tersebut. Kalau Bina Lingkungan lebih bersifat charity.
Contohnya adalah bantuan bencana alam dan bantuan beasiswa untuk pendidikan, pembangunan sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam. Kalau kita lihat akumulasi tadi bapak telah sebutkan bahwan sejak 1989-2006 dana yang bergulir itu sudah lebih dari lima triliun rupiah dan di prediksi untuk tahun 2007 itu sekitar enam triliun lebih. Saat ini mitra kerja yang kita telah bantu itu lebih dari 400.000 unit usaha.

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Untuk mekanismenya bagaimana pak, kalau seorang pengusaha kecil dari masyarakat ingin mengakses?

Parikesit Suprapto Phd (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil):
Untuk UKM adalah dengan cara membuat proposal ringkas kepada BUMN terdekat dan proposal itu bentuknya bisa tulis tangan dan sangat sederhana yang penting ada namanya dan unit usahanya serta kebutuhannya untuk apa, lalu diserahkan ke BUMN terdekat dan selanjutnya BUMN akan mengadakan survey untuk visibility Study.

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Keputusannya apa hanya cukup di BUMN saja, apa tidak perlu ke pusat?

Parikesit Suprapto Phd (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil) :
Tergantung jumlah pinjamannya, dan itu wewenang masing-masing BUMN dan mereka mempunyai SOP sendiri untuk wilayah masing-masing sampai dengan batas maksimal pinjaman 25 juta rupiah.

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Bunganya berapa pak?

Parikesit Suprapto Phd (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil) :
Aturan yang baru sekitar 6 - 12 persen efektif pak per tahun, tapi itu pun ada klosur bisa perlakukan lain sesuai dengan keputusan menteri.

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Salah satu kendala pengusaha kecil itu adalah jaminan, itu bagaimana pak ?

Parikesit Suprapto Phd (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil):
Dalam aturan, kita tidak kita atur masalah jaminan, tapi beberapa BUMN melakukan hanya untuk ikatan bathin, ikatan moral antara peminjam dan BUMN dan bukan menjadi persyaratan mutlak.

Drs Subiakto Tjakrawerdaja:
Dari Menteri negara Koperasi juga ada program-program khusus ya pak Agus silahkan diceriterakan.

Agus Muharam Mp Msp (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan):
Kementrian Koperasi mempunyai program program yang sejenis dengan apa yang tengah dilakukan kementerian BUMN, intinya seperti yang tadi dikatakan pak Drs Subiakto.
Program ini sebenarnya ditujukan untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja yaitu, dengan memperkuat lembaga-lembaga koperasi, khususnya koperasi serta unit simpan pinjam dan koperasi jasa keuangan syariah, unit jasa keuangan syariah di seluruh kecamatan dan juga koperasi-koperasi wanita.
Kita perkuat melalui permodalan dengan memberikan seperti halnya juga dilakukan kementerian negara BUMN melaui PKBL tadi Yaitu, sama seperti pinjaman lunak.
Dalam hal ini kita katakan dana bergulir kepada setiap koperasi dengan dengan anggota tertentu. Kemudian di harapkan koperasi bisa mengelola dengan baik uang itu untuk nanti disalurkan kepada anggotanya sehingga anggotanya bisa mendapatkan pinjaman untuk berusaha.
Dengan berusaha ini tentunya diharapkan mereka bisa memperoleh satu pendapatan dan dengan pendapatan ini kami harapkan masyarakat serta anggota koperasi ini bisa memperoleh hak hak dasarnya sehingga terlepas dari kemiskinan.
Hak-hak dasar untuk koperasi wanita yaitu bisa menyekolahkan anaknya, bisa memperoleh kesehatan yang baik dan lain sebagainya .

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Jadi Kementerian Koperasi tidak langsung kepada pengusaha kecil ya?

Agus Muharam Mp Msp (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan):
Kementerian Koperasi menyalurkan kepada koperasi dan koperasi melanjutkan kepada anggotanya.

Dewi Huges (Host):
Tapi tadi pak agus ingin menjelaskan tentang koperasi perempuan silahkan pak agus

Agus Muharam Mp Msp (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan):
Koperasi perempuan ini suatu program yang diarahkan untuk mengembangkan atau memperluas akses pembiayaan kepada para pengusaha yang dijalankan oleh para kaum ibu dan kaum perempuan.
Kita namakan yaitu adalah program "Perkasa"(Perempuan keluarga sehat sejahtera).
Jadi ibu-ibu ini yang tergambung dalam kelompok PKK itu yang sudah punya koperasi silahkan untuk mengajukan suatu perkuatan permodalan dan juga perkuatan SDMnya memlalui dinas koperasi setempat untuk mendapatkan pinjaman 100 juta rupiah untuk modal.

Penelpon
Saiful palembang
Kalau saya menyoroti bapak-bapak narasumber begini pak, petani-petani di desa itu kalau bisa tanah-tanahnya yang ada di desa itu jangan diserahkan kepada investor. Begini pak dengan 8 Kepala keluarga itu ia dapat hidup hanya dengan lahan 1 hektar. Kalau dia tidak punya lahan dan lahannya digarap oleh para investor dia akan lari ke kota jadi pengemis dan gembel atau kuli bangunan.
Sekarang ini banyak petani menangis karena lahannya diserahkan kepada investor. Ini satu lagi tolong pedagang-pedagang di pasar-pasar jangan di anggap kecil, lalu digusur dan dipukuli, coba kasi fasilitas, kasi tempat yang murah.

Floor:
Ibu Sasi Sutejo (Kader PKK Duren Sawit)
Saya ingin bertanya kepada bapak Agus Muharam, masalah koperasi tadi karena kebetulan kita kader PKK itu bergerak di bidang sosial dan kebetulan kita sedang menggerakan pra-koperasi sampai ke koperasi. Saya ingin bertanya bagaimana caranya dan apa syarat syaratnya untuk pembinaan dari pra koperasi ke koperasi?

Penelpon:
Andi samudra (Ujung Pandang)
Bagaimana bisa menjamin kemitraan dengan membantu lingkungan lalu banyak pengusaha-pengusaha besar kita ini malah memiskinkan pengusaha-pengusaha kecil pak, malah mereka bersatu untuk mematikan pengusaha-pengusaha kecil nah melalui gemari ini, kita bisa bersatu nggak pak untuk mengangkat orang-orang miskin?

Agus Muharam Mp Msp (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan):
-Untuk pak Saiful ya, Kementerian negara Koperasi mengembangkan program yang namanya pembiayaan produktif kredit usaha mikro atau kita namakan P3KUM.
P3KUM ini dikembangkan di setiap kecamatan jadi satu kecamatan satu koperasi dan mudah-mudahan untuk kedepan menjadi satu desa satu koperasi sehingga masyarakat kita yang ada dipedesaan bisa melakukan aktifitas ekonominya melalui koperasi-koperasi di setiap kecamatan. Nah kita perkuat dengan program yang namanya seperti Perkasa, yaitu perkuatan permodalan pinjaman sebesar 100 juta rupiah dengan bunga yang relatif sangat rendah dan akan didampingi oleh bank pelaksana.
-Kemudian untuk Ibu Sutejo
Memang syarat untuk mendapatkan program perkasa itu koperasinya harus sudah berbadan hukum, jadi yang pra-koperasi itu ditingkat kabupaten menghubungi dinas kabupaten setempat, nanti kalau ada kesulitan dalam memperoleh badan hukumnya atau di persulit silahkan melapor ke kami, nanti kami akan tangani segera.
Waktu yang diperlukan untuk proses badan hukum tergantung dari jumlah yang diajukan tempat tersebut, tapi paling tidak satu bulan badan hukum paling lama akan selesai.
Setelah mengajukan badan hukum, kira-kira tiga bulan ibu bisa melakukan rapat anggota untuk kemudian mengajukan program perkasa dan tahun depan kita akan kembangkan menjadi 1350 koperasi wanita di seluruh indonesia dan tidak tergantung pada kecamatan. Bila di satu kecamatan ada 2 atau 3 koperasi wanita kita akan akomodasikan, di seleksi oleh dinas kabupaten setempat dengan anggota minimal 25 orang.
Nanti disalurkan pinjaman itu ke anggota maksimum sebesar 4 juta rupiah dengan bunga yang tentunya akan disepakati oleh para anggota koperasi tersebut tetapi kita harapkan untuk tidak lebih dari 2% per bulan.
Itu Jangka pendek pinjamannya, nah ini untuk menggerakan kegiatan usaha di kelompok perempuan. Jadi pak menteri meminta bahwa program ini untuk mendukung kesejahteraan keluarga dan menjadikan perempuan itu menjadi kekuatan baru dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Parikesit Suprapto Phd (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil):
Setiap pengusaha itu kan memerlukan beberapa jenis sumber tidak hanya capital dana tapi juga harus ada tanah dan lain sebagainya, dan mau tidak mau mereka harus memiliki hal tersebut serta kewajiban pemerintah untuk menjaga. Kaitanya dengan pengusaha besar sebenarnya harus ada sinergi antara pengusaha besar dan pengusaha kecil, semacam BUMN dan usaha kecil.
Demikian juga yang terjadi di Solo, tadi pagi saya ke solo itu melihat bagaimana sinergi antara pengusaha besar dan pengusaha kecil. Pengusaha besar adalah awalnya dari kecil kita bantu kemudian berkembang semakin besar usaha pada bidang spesialis di rotan (Kharisma Rotan Mandiri).
Dia mempunya cluster semacam inti plasma bisa membantu satu desa dan hampir semua penduduk disitu menjadi pengrajin mebel rotan. Sinergi itu sangat bagus dan sangat kuat karena saling membutuhkan itu akhirnya bisa maju dan untuk ekspor ke luar negeri pak. Jadi harusnya pengusaha besar dan kecil itu saling sinergi sehingga saling membutuhkan.

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Jadi seumpanya tanah diperkebunan, tadi disebutkan namanya inti plasma, Jadi plasmanya itu dimiliki oleh petani, kalau dulu ada tanah 2 hektar yang dimiliki transmigrasi kemudian ada intinya katakanlah dia punya pabriknya, dalam usaha kelapa sawit umpamanya, yang menanam kelapa sawit adalah petaninya punya 2 hektar, ini saya kira sangat ideal sekali kemitraan yang saling menguntungkan dan sinergi, ini saya kira sangat bagus sekali.
Saya ngga tahu apa ini masih berjalan Pak?
Karena sekarang ini karpet merah untuk investor untuk mengejar pertumbuhan sehingga yang diberikan itu kepada pengusaha pengusaha besar pak. Kalau dulu ada namanya program kepada pengusaha besar tapi kemudian setelah berjalan diadakan namanya konversi. Jadi yang besar itu kemudian dipecah-pecah lalu diberikan kepada rakyat petani-petani kecil. Nah apakah program itu masih ada ?
kalau ada saya kira program itulah yang paling ideal dan itulah yang diharapkan oleh pak saiful tadi dan rakyat bukan hanya menjadi buruh akan tetapi menjadi pemilik jadi dia juga ikut memiliki tanah itu. Saya kira ini adalah filosofi penanggulangan kemiskinan yang lebih ideal sekali. Mudah mudahan program itu masih dijalankan.

Parikesit Suprapto Phd (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil):
Kalau kita melihat program pemerintah untuk UKM, itu ada 4 sehat 5 sempurna empatnya itu adalah modal, manajemen, pasar dan lain sebagainya dan yang ke lima adalah kemitraan, jadi tanpa ada kemitraan itu usah besar dan usaha kecil takkan bisa berjalan

Agus Muharam Mp Msp (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan):
Mungkin terkait dengan pertanyaannya Bapak Andi Jamaro, Jadi apa yang telah dilakukan kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan kementerian BUMN, itu pada intinya adalah membuka akses yang lebih luas kepada kelompok usaha yang sekarang jumlahnya 48,9 juta.
Yang mana diantaranya 46 juta unitnya masih dalam kategori mikro yang sulit ke perbankan karena memang belum waktunya kesana. Nah program yang dilakukan pemerintah ini difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh bank itu tidak bisa dipenuhi sehingga apa yang dilakukan oleh koperasi itu tidak dilakukan oleh bank misalkan dalam program ini coleteral tambahan atau anggunan itu ditiadakan atau tidak diperlukan. Persyaratan relatif ringan kemudian bunga relatif rendah dan pendampingan dilakukan oleh bank pelaksana.
Jadi apa-apa yang tidak dilakukan oleh bank itu dilakukan oleh koperasi untuk selanjutnya bank akan mendampingi dan membina jika sudah melalui pendampingan dan ketika telah mampu mandiri dia dilepas diharapkan akan bisa melanjutkan untuk bisa akses ke perbankan

Floor:
Audi Ardhana (Mahasiswa)
Saya ingin menanyakan prioritas usaha seperti apa yang menjadi prioritas koperasi? Jangan sampai modal yang telah diberikan dilarikan seperti kasus BLBI yang kedua untuk sektor bidang pariwisata bagaimana koperasi menangani hal tersebut, sementara kita tau memiliki sumber daya alam yang cukup luas tepi pemberdayaan SDM yang sangat kecil sekali.

Floor
Hasli Rastiadi (PKK Kramatjati)
Pertanyaan kami tujukan untuk Bapak Agus, Apakah ada pola yang lebih sederhana lagi pak selain koperasi yang berbadan hukum, karena kita menghadapi istilahnya ibu-ibu yang kelasnya masih mau berusaha, kita di PKK ada yang namanya UP2K ada POKPEL, apakah melalui jalur institusi baik melaui walikota, kecamatan atau kelurahan apakah bisa diberikan pola pembiyayan yang sederhana pak, tapi dengan catatan pendampingan pak.

Penelpon
Hanif Azhar (Surabaya)
Saya sangat gembira adanya pinjaman tanpa anggunan senilai 4 juta dengan bunga 2 persen, kalau bisa malah dinaikan saja menjadi 2,5 persen, tetapi yang 2 persen itu tabungan bagi nasabah atau tetap 2 persen tapi yang 1,5 persen itu tabungan bagi nasabah. Di negara lain itu ada pegawai yang dapat pinjaman 250 juta tanpa anggunan, bagaimana kita ketinggalan dengan negara lain?

Penelpon
Abdul Kadir Tj priok
Saya ini juga salah satu pengurus koperasi tapi koperasi yang saya urus ini dibilang koperasi angkutan barang (kopaba) dan diketuai oleh pak Aep sarifudin, kami ini sudah bergerak sudah puluhan tahun dan mempunyai anggota yang sangat luar biasa sekitar 3000 lebih, tapi selama ini apakah koperasi kami ini termasuk usaha kecil atau menegah, karena pemerintah selama ini tidak pernah memberikan toleransi untuk memajukan usaha kami ini tentang peningkatan usaha dibidang angkutan. Nah ini mengajukan pinjaman ke bank kesana kemari itu sangat sulit, apakah sudah di hitung oleh pemerintah termasuk usaha menengah tapi menganggap kami ini masih usaha kecil yang masih membuka peluang kerja kepada ribuan tenaga supir dan kenek. Nah inilah keluhan kami yang kami hadapi untuk saat ini.

Agus Muharam Mp Msp (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan):
-Untuk Ibu Riani, Nanti mungkin pola yang lebih sederhana itu tadi yang disampaikan oleh bapak Parikesit Suprapto Phd melalui dana PKBL. Jadi PKBL inikan tidak tergantung harus koperasi tapi kelompok usaha-usaha yang sifatnya individu itu bisa.
-Kemudian Pak Hanif ini memang bunga yang 4 persen untuk koperasi itu untuk membayar bank pelaksana, karena bank pelaksana itu untuk melakukan pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi jadi praktis hanya membayar 4 persen. Kemudian 2-2,5 persen itu adalah dari koperasi ke anggota tetapi itu tergantung juga oleh kesepakatan anggota berapa, tetapi kami berharap untuk tidak lebih dari 2 persen per bulan. Bunga ini sebagai keuntungan koperasi untuk nanti digulirkan ke anggotanya setelah sepuluh tahun koperasi bisa melunasi kemudian dialihkan secara bergulir ke koperasi lain. Itu Polanya demikian.
-Kemudian untuk Ibu riani dan Pak Abdul Kadir
Program pemerintah yang baru dan sedang diluncurkan ini adalah program penjaminan kredit bagi usaha mikro dan kecil. Direncanakan dalam waktu dekat dijalankan oleh beberapa bank yang di tunjuk, terutama bank BUMN itu dengan pinjaman sampai dengan 500 juta per UKM. Program penjaminan ini sudah merupakan program kebijakan yang sudah selesai di tingkat kebijakan tinggal teknis operasionalnya direncanakan nanti koleteral tambahan/anggunan itu 70 persen di tanggung oleh pemerintah melalui perum sarana pengembangan usaha dan askrindo (Asuransi Kredit Indonesia) sehingga pengusaha bisa lebih ringan dan 30 persen direncanakan akan di tanggung oleh bank bersama dengan UKM nya. Jadi Koperasi angkutan yang ada di Tj Priok ini saya rasa bisa memanfaatkan program penjaminan. Jadi program dana bergulir itu target group nya adalah masyarakat miskin yang berusaha yang tergolong dalam kelompok usaha mikro. Kalau sudah memiliki tingkatan lebih tinggi disana tidak memiliki koleteral mereka silahkan masuk ke program penjaminan kredit. Bahkan di UKM-UKM yang mempunyai tanah yang belum bersertifikat atau tanah girik yang sudah siap untuk menjadi koleteral kita bantu melalui program sertifikasi tanah, kita biayai dan kita percepat prosesnya dan dibantu satu petak tanah untuk UKM itu dengan 500.000 rupiah dan untuk tanah perkebunan sebesar 1.000.000 rupiah dan itu berlaku di seluruh indonesia kami programkan tahun ini sebesar 13.000 sertifikat bekerja sama dengan BPN, Depdagri dan tahun depan menjadi 30.000 itu sertifikasi tanah itu diberikan kepada UKM-UKM yang tadi yang koleteral tambahannya mungkin belum mungkin belum menjadi aset masih berupa berpotensi.
-Untuk mas Audi, Dari penelitian yang kami lakukan program ini berjalan sejak tahun 2000 tetapi program P3KUM dan Perkasa ini sejak tahun 2005, sektor usaha yang digunakan oleh masyarakat itu umumnya sektor perdagangan dan jasa sekitar 86 persen untuk perdagangan dan jasa, sedangkan pertanian itu sekitar 23 persen sedangkan sektor lainnya sisanya. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan parawisata. Karena ini dipantau oleh bank pelaksana laporan progresnya tidak semata-mata dari dinas koperasi tapi dari bank pelaksana serta pengawasan anggota koperasi. Kita percayakan mereka karena mereka lembaga yang profesional di bidang keuangan lalu kita percayakan kepada ahlinya. Alhamdulilah program ini berjalan dengan lancar dan tersalur dengan baik di teliti oleh lembaga lembaga lain dan memberi manfaat besar kepada usaha mikro dan kecil dan tidak pernah ada yang diperiksa kejaksaan atau kepolisian.

Parikesit Suprapto Phd (Staff Ahli Menteri Bidang Usaha Kecil):
Untuk Program kemitraan target sasaranya adalah harus Usaha kecil dan mikro kebawah, Jadi yang menegah itu bukan target kita, karena untuk program ini bersifat sosial yang non bankable atau Jadi usaha kecil atau mikro.(usaha yang belum layak akses ke perbankan)
-Untuk adik Audi, Jadi kalau takut seperti BLBI kalau kita lihat, masyarakat kita itu memang lugu sederhana dan polos tapi dapat dipercaya dan itu bisa dibuktikan misalnya dari bank, bank kita misalnya BRI micro finance itu nasabahnya adalah usaha kecil dibandingkan dengan bank-bank yang untuk korporasi kondisi kredit macetnya itu jauh lebih bagus di BRI yang nasabahnya adalah usaha kecil.

Agus Muharam Mp Msp (Deputi Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan):
Bahkan Koperasi ibu-ibu ini jauh lebih baik lagi

Dewi Huges:
Pak Drs Subiakto Tjakrawerdaya bisa kita simpulkan pembicaraan kita kali ini

Drs Subiakto Tjakrawerdaja (Host):
Jadi memang masalah penanggulangan kemiskinan ini memang upaya yang terus menerus dilakukan oleh kita bersama, khususnya memang ini tanggung jawab pemerintah, untuk itu pemerintah pak SBY ini juga kita sudah dengar bersama bahwa sudah juga melakukan program-program yang baik sekali masalahnya sekarang ini barangkali belum banyak masyarakat yang mengetahui program-program ini, oleh karena itu acara semacam ini saya kira menjadi sangat baik sekali untuk di teruskan di masa-masa yang akan datang. Harapan saya bagi yang sudah mengetahui ya memanfaatkan sebaik-baiknya dan saya harapkan juga kepada pemerintah, khususnya Menteri BUMN dan Kementerian Koperasi untuk betul-betul merespon sebaik-baiknya sehingga para pengusaha kecil ini dapat langsung mengakses kepada sumber-sumber pembiayaan, Memang permodalan bukan satu-satunya masalah, tapi kalau masalah ini kalau bisa di atasi saja masalah permodalaan dan pembiayaan ini saya kira 50 persen akan sudah bisa di atasi dan dapat dihadapi oleh pengusaha-pengusaha kecil ini. Jadi sekali lagi manfaatkanlah berbagai fasilitas dari pemerintah ini dan itulah tujuan pemerintah untuk memfasilitasi para pengusaha-pengusaha mikro dan kecil ini untuk memanfaatkan berbagai fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.
Selamat bekerja dan semoga sukses!


Gerakan Masyarakat Mandiri................

Tuesday, October 30, 2007

BELAJAR CINTA dari FAIZ

Tulisan yang menarik dari Helvy Tiana Rosa :) Saya pribadi dulu (sampai awal-awal kuliah) termasuk pribadi yang introvert, tomboy, dan tidak mudah tersenyum. Mungkin ini pengaruh dari kehidupan orang tua saat itu. Tapi, semenjak kuliah di luar kota & jauh dari orang tua, menemukan lingkungan baru yang sangat mendukung, sampai saya mendapatkan suatu momen perubahan. Apa itu? Ya, saya ditegur seorang dosen sekaligus kakak yang baik saat itu karena saya hampir tidak pernah tersenyum ;)

Sejak itu saya banyak membaca buku-buka humaniora atau psikologi populer. Saya masih ingat buku pertama yang saya baca saat itu (tahun 1995) adalah buku Dale Carnegie, "How to Win Friends & Influence People". Kenapa buku ini? Simple aja karena buku ini "Best Seller" saat itu :) Jadi, cukup menarik perhatian saya. Setelah itu, saya terus mengkoleksi buku-buku humaniora lainnya disamping buku-buku kuliah, sampai cukup membuat kamar kost saya saat itu penuh buku :) Aktifitas ini terhenti setelah buku-buku saya hancur akibat banjir tahun 2002 yang melanda rumah orang tua di Surabaya. Alhasil, buku-buku saya koleksi saat kuliah banyak yang tidak keruan wujudnya.

Ternyata "Senyum" itu banyak manfaatnya lohhhh.... Selain karena "Senyum itu Ibadah", ternyata dari pengalaman pribadi, senyum itu membawa energi kebahagiaan yang masuk ke dalam diri beserta aliran udara yang kita hirup. Kalau kemudian orang lain melihat kita tersenyum & ikut juga tersenyum, berarti kita telah menyebarkan virus-virus kebahagiaan kepada orang lain.

Keep your day with smiling..... :) :) :) :) :)

Salam,

Febby Rudiana
www.Alif-Collection.com

*******************************************************************************
BELAJAR CINTA dari FAIZ

Apa yang menyebabkan kita menyapa atau tidak menyapa, saat bertemu seseorang? Kebanyakan kita menyapa karena kita mengenal atau minimal mengetahui seseorang itu. Bisa juga karena kita menyukai atau menghormati orang tersebut, karena memang kebiasaan, atau punya keperluan. Mungkin juga sekadar basa basi. Apa pun itu, saya belajar banyak soal ini dari seorang anak kecil yang berbeda umur 26 tahun dari saya.

Setiap hari saat berjalan kaki menuju sekolahnya yang tak begitu jauh dari rumah, Faiz akan melewati deretan panjang rumah yang ada di sekitar kami. Empat tahun yang lalu, ketika Faiz masih TK, saya takjub menyaksikan bagaimana cara ia menyapa! Semua tetangga yang kebetulan dilewati atau ditemuinya di jalan, tak akan luput dari teguran ramah disertai senyum lebar Faiz.

"Selamat pagi, Pak, selamat pagi, Bu...."

"Assalaamu'alaikum. ..."

"Mari Oma, mari Opa..."

"Dari mana, Tante?"

"Wah hari ini Kakak berseri sekali!"

"Mau kuliah, Bang?"

"Eh, ketemu adik cakep. Mau kemana pagi-pagi sudah rapi?"

Dan seterusnya.. ..

Saat ia duduk di kelas II SD, saya pernah bertanya pada Faiz," Mas Faiz,apa kamu tak lelah menyapa begitu banyak orang setiap pagi?"

Faiz tertawa. "Tidaklah, Bunda. Aku senang karena senyum dan sapaku mungkin bukan mengawali pagiku saja. Tapi mengawali pagi orang lain. Lagipula senyum itu kan sedekah, Bunda."

Saya nyengir. Pernyataan yang unik dari anak yang waktu itu belum berumur delapan tahun. "Subhanallah. Kalau dihitung dengan uang, sedekahmu mungkin sudah milyaran," ujar saya sambil mencium pipi Faiz yang memerah.

Setiap kali hadir pada arisan yang diadakan ibu-ibu sekitar rumah, mereka kerap membicarakan Faiz.

"Waduh, Faiz itu ramah sekali ya, Bu. Kalau bertemu saya selalu menegur lebih dulu, senyumnya manis sekali."

"Kok bisa seperti itu sih, Bu? Bagaimana mendidiknya?"

Saya tersenyum. Bagaimana mengatakannya? Sesungguhnya saya tak pernah mendidik Faiz secara khusus untuk menyapa dan tersenyum. Sayalah yang banyak belajar dari Faiz!

Terbayang lagi berbagai peristiwa yang terjadi sejak Faiz mulai duduk di bangku SD.
Ketika ia ada di teras rumah, semua pengemis yang lewat selalu dipanggilnya, diajak makan dan minum. "Hari ini di rumah masak sop dan perkedel." Atau "Bapak mau bawa kopi untuk di jalan biar tidak mengantuk?

Mau teh manis dingin?" Ia akan berlari ke kamar, mengambil celengan dan mengeluarkan lembaran kertas dari sana untuk diberikan pada mereka.

Belum lagi, semua tukang jualan, tukang sol sepatu, yang lewat pun disuruh mampir. Ada saja yang ditawarkannya. "Istirahat dulu di sini, Pak. Kan capek. Hari panas sekali. Sini, makan kue dan minum dulu. Atau mau makan nasi?" Selain itu ia pun akan bisik-bisik pada anggota keluarga lainnya untuk membeli sesuatu dari tukang jualan itu, meski kami tak terlalu membutuhkannya. "Apa salahnya sih menolong orang?" ujarnya.

Maka di rumah mungil yang kami tempati, tak pernah ada hari di mana kami memasak sekadar pas untuk keluarga. Selalu ada tamu-tamu istimewa yang entah siapa. Faiz mengundang mereka secara tak terduga.

"Ikhlas yaaa, Bunda...," katanya sambil tersenyum manis.

Lalu apakah ada lagi yang bisa saya ucapkan, meski dengan terbata Saya hanya mampu memeluk Faiz kuat-kuat. Terima kasih sayang telah mengajari Bunda akan CINTA.

(Helvy Tiana Rosa)

sumber: Motivasi Net

Friday, October 26, 2007

Kembali ke Laptop

Wuahhhh....Finally back to laptop again ;)

Setelah mudik lebaran sekitar 1 mingguan plus ditinggal asisten2 di rumah mudik, alhasil tugas2 harian plus tambahan (imbas dari mudik lebaran) harus dibagi tugas dengan Suami :)

Asisten sudah mudik dari mulai H-7 & kembali lagi H+7. Suami yang sudah dapat libur lebaran, terpaksa harus nambah cuti. Maaf ya...Suamiku....

Meski "job description" selama asisten mudik sudah dibagi jelas & no excuses....he..X2, ada aja sih....yang namanya perang mulut kecil-kecilan. Tapi, semua ini malah bagus, jadinya kita bisa lebih memahami satu sama lain, dan belajar untuk terus menjadi partner & teamwork yang solid....Ciieeee...;)

Berita gembiranya, salah satu asisten di rumah yang sebelum mudik sempat bilang tidak balik lagi karena mau istirahat dulu...ehhh...ternyata balik lagi. Alhamdulillah....

Penginnya mau mulai nulis cerita2 saat mudik, tapi koq ya di kepala ini dah banyak hal-hal lain yang kepikiran harus dikerjakan dulu. Sepertinya harus diterapkan mind mapping supaya kepala tidak penuh nih.

Evaluasi usaha paska lebaran sudah mulai dilakukan. Alhamdulillah....meski big target tahun ini belum tercapai, masih bisa mencapai minimal terget, yaitu peningkatan sebesar 3x dari tahun lalu. Tahun ini belum terjadi order2 besar seperti tahun lalu, tapi mungkin ini lebih bagus karena berarti saatnya untuk persiapan seandainya order2 tersebut datang lagi, jadi tidak perlu pusing2 seperti tahun lalu.

Mulai buka-buka email dari milis. Wuahhh....bejibun email yang masuk. Tapi, sayang juga kalo dilewatin gitu aja. Baca...baca...hmmm...ada beberapa yang menarik, termasuk soal SDM bagi usaha kecil & mikro. Sejauh pengalaman saya selama bekerja & menjalankan usaha, SDM memang memegang peranan penting.

Pernah saat saya dulu test wawancara kerja, calon atasan tanya "Bagaimana sikap Anda menghadapi karyawan yang sering terlambat masuk kerja & punya sikap seenaknya di kantor?" Saya tidak tahu kalau itu ternyata masalah yang saat itu sedang dihadapi calon atasan saya dengan salah satu stafnya. Di perusahaan & lembaga yang besar seperti tempat saya melamar kerja saat itu saja masih banyak masalah dengan SDM, apalagi bagi usaha kecil. Yang penting sih bagi saya terus belajar menghadapi setiap kendala yang ada. Jawaban saya saat itu simple aja, "Get the Right Person on the Right Place". Itu sebab perlu adanya test psikologi disamping wawancara sebelum seorang calon karyawan dapat diterima. Tapi, kalau untuk usaha kecil, mungkin agak berat kalau harus melalukan test psikologi terhadap karyawan yang jelas butuh dana extra nantinya.

Bagi saya, setiap orang memiliki karakter & motifasi sendiri-sendiri dalam bekerja. Kalau salah memilih & menempatkan orang tentu akan berakibat negatif pula bagi perusahaan.

Untuk kasus karyawan di retail skala kecil seperti toko, saya pribadi pernah punya pengalaman menempatkan karyawan yang kurang cocok. Saya melihat tidak semua karyawan bisa bekerja dengan TARGET. Ini penting sekali. Mengapa? Sebagai pelaku usaha, kita perlu tahu sebelumnya apa karakter karyawan2 kita & apa motifasinya dalam bekerja.

Saya pernah mendapatkan karyawan yang tidak bisa bekerja dengan "TARGET" ini. Padahal target sangat penting demi keberlangsungan & kemajuan toko. Karyawan tipe ini biasanya yang penting masuk kerja, menjalankan tugas, dan mendapatkan gaji. That's all. Paling senangnya nanti kalau ia mendapat kenaikan gaji. Mirip tipikal karyawan yang bekerja di sektor administratif. Karyawan seperti ini bukannya tidak bagus, tapi untuk tipe-tipe pekerjaan yang menuntut adanya Target seperti di toko, tidak cocok.

Dalam hal ini saya setuju dengan Brad Sugars, untuk menerapkan sistem bonus/komisi disamping basic salary. Tentunya hal ini harus dikomunikasikan sebelumnya dengan calon karyawan di awal-awal.

Ok, sekian dulu coret-coretnya....

Salam,

Febby Rudiana
www.Alif-Collection.com

Sunday, October 07, 2007

HAPPY RAMADHAN

Kali ini saya ingin menulis tentang acara ramadhan bersama yang digelar di sekolah si Alif. Alif yang tahun ini memasuki usia pre school, sengaja saya masukkan ke sekolah ini yang memang dekat dari rumah. Sekolah di usia dini bagi saya cukup bagus, khususnya untuk tempat bergaul anak-anak & membantu saya sebagai orang tua mendapatkan pedoman pendidikan apa saja yang bisa diberikan kepada anak usia dini.

Menurut psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of Hamphsire, untuk mencapai keberhasilan, seseorang perlu memiliki kualitas emosional, antara lain: Empati, Mengungkapkan & Memahami Perasaan, Kemampuan Menyesuaikan Diri, Kemampuan Memecahkan Masalah Antar Pribadi, Kesetiakawanan, Sikap Hormat, Mengendalikan Amarah, Kemandirian, Disukai, Ketekunan, & Keramahan. Kualitas emosional ini tidak begitu saja dibawa seseorang saat dia lahir, namun harus diasah melalui sebuah kontak interpersonal dan intrapersonal. Sekolah rasanya menjadi tempat yang "pas" untuk itu.

Saya pribadi tidak memaksakan Alif untuk sekolah karena sayapun menyadari bahwa anak usia dini masih belum bisa dituntut untuk disiplin. Oleh karena itu saya memilihkan sekolah seminggu 3x dengan jam sekolah cukup 2 jam saja. Jam masukpun saya pilihkan yang masuk jam 10 siang, agar kalau dia masih susah bangun pagi, tidak perlu terlambat sekolah :)

Alhamdulillah, perkembangan Alif semenjak sekolah cukup pesat. Sayapun bisa mempersiapkan terlebih dahulu apa yang kiranya akan diajarkan di sekolah, karena setiap minggu pihak sekolah memberikan materi yang nantinya akan diajarkan di sekolah. Demikian pula setiap minggu pihak sekolah memberikan report pencapaian dari materi yang sudah disampaikan.

Acara Happy Ramadhan kali ini adalah acara hasil kerjasama pihak sekolah & orang tua murid. Acara terbagi menjadi dua bagian, yaitu untuk anak & lainnya untuk orang tua (Ibu).
Untuk anak dibuat acara membuat kolak, video & kajian ramadhan, membuat kartu lebaran, dan membagikan makanan kepada kaum dhuafa & orang yang berpuasa diluar sekolah. Sementara untuk Ibu diadakan acara pengajian yang diisi ceramah dari seorang ustadzah.

Tema kajian cukup menarik, tentang kewajiban seorang Ibu terhadap anaknya. Saya coba tuliskan sedikit dari apa yang disampaikan dalam kajian tersebut.

Anak adalah amanah yang Allah SWT pikulkan dipundak orang tua. Ia dalam bahasa Al-Qur'an bahkan disebutnya sebagai "batu ujian" bagi orang tua. Hadirnya anak akan menguji seseorang, apakah seseorang itu benar-benar memahami amanah itu ataukah tidak.

Allah SWT berfirman, "Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allahlah pahala yang besar." (Al-Anfal/8:28)

Jika orang tua memahami hakikat hadirnya seorang anak lalu mendidiknya dengan iman hingga menjadi anak sholeh, maka orang tualah yang pertama kali akan memetik hasilnya, bahkan sampai ia meninggal dunia.

Rasulullah SAW bersabda, "Ketika manusia meninggal dunia maka terputuslah amal darinya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya." (HR. Muslim)

Adapun jika orang tua tidak memahami anak yang dilahirkannya, maka iapun akan mendidiknya dengan tanpa rencana, tanpa misi, dan tanpa orientasi yang jelas. Jika di kemudian hari anak ini ternyata justru menjadi yang bermental buruk, yang menanggung malu pertama kali adalah orang tuanya. Lalu, ia akan merusak masyarakat dan bangsa dengan akhlaknya yang buruk. Naudzubillah... Semoga kita bisa mendidik anak-anak kita dengan baik. Amin.

Berhubung masih agak panjang....maaf, disambung nanti ya...saya mau persiapan toko dulu :)

Salam,

Febby Rudiana
Ps. Hari ini saya pengin ke salon Moz5 lagi nih...:) Kangen pengin luluran & creambath. Itung-itung buat persiapan memasuki hari Idul Fitri, kan.. sesekali perlu juga perawatan badan. Insya'allah bisa bersih jasmani & rohani. Amin....

Friday, September 28, 2007

The Secret is not Secret Actually

Untuk yang ke-3 kalinya, saya menonton DVD The Secret di laptop saya. Kesempatan pertama saat Nobar bareng TDA. Pada saat pertama menonton film ini terasa sekali getarannya & sempat sedikit meneteskan air mata. Mungkin ini karena pertama kali saya menonton film ini & memang harus diakui kehebatan pembuat film ini dalam memvisualisasikan apa yang ingin disampaikan.

Tapi, setelah ke-2 & ke-3 kalinya saya menonton, rasanya semakin biasa saja apa yang ada dalam film ini karena sesungguhnya "The Secret is not Secret Actually". Ya...apa yang disebut rahasia yang disembunyikan secara berabad-abad itu sesungguhnya bukanlah rahasia. Itu semua ada dalam Al-Qur'an bagi kita umat Muslim.

Hukum Ketertarikan atau "Attraction" menurut The Secret yang menjadi kunci dari semua yang ada didunia ini. Bukankah memang alam & segala isinya ini memang saling berhubungan. Semua sudah dijelaskan oleh Allah SWT.

3 Konsep The Secret, yaitu:
1. ASK => membuat keinginan, menulis, & memvisualisasikan keinginan kita

= Meminta kepada Allah SWT. "Mintalah, niscaya akan Ku-kabulkan."

2. ANSWER => Your Wish is My Command (kata Aladin yang diibaratkan sebagai alam yang merespon permintaan kita)

= Hanya Allah SWT yang bisa mengabulkan segala permintaan kita.

3. RECEIVE => Berpikir positif & feel good, serta melakukan upaya yang sejalan dengan keinginan kita.

= Konsep bersyukur, serta melakukan usaha yang sejalan/tidak berdiam diri.

Hmmm....saya melihat justru ada kelemahan dari The Secret ini, yaitu pada logika "Your Wish is My Command". Seakan-akan apapun yang kita minta pasti akan dikabulkan sesuai permintaan kita. Sepertinya koq kita sebagai manusia yang memerintah. Kalau sekedar meminta atau berharap ok-lah, tapi bukankah hanya Allah SWT yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Meski mungkin itu bukan keinginan kita.

Ilustrasi atau cerita di bawah ini semoga bisa bermanfaat bagi kita khususnya saya pribadi untuk senantiasa berharap & berusaha yang terbaik, tapi juga mensyukuri apapun yang sudah diberikan oleh-Nya.

Cerita ini saya tulis kembali dari sebuah email yang pernah dikirim seorang teman sekitar 4 tahun yang lalu.

Salam,

Febby Rudiana

**************************************************************************
Ibu Penjual Tempe

Ada seorang Ibu penjual tempe yang tinggal di sebuah desa di Jawa Tengah. Ibu yang sudah setengah baya ini berjualan tempe yang dibuatnya sendiri.

Pada suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedele itu masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi. Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab jika tempe tersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkan uang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak laku dijual. Padahal mata pencaharian si Ibu hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam suasana hatinya yang sedih, si Ibu memohon dengan sepenuh hati kepada Allah SWT agar kedele itu bisa segera menjadi tempe. Karena ia yakin, tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT.

Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan dengan ujung jarinya bungkusan bakal tempe tersebut. Dengan hati yang deg-degan ia mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat keajaiban kedele jadi tempe. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia mendapati bahwa kedele tersebut........masih tetap kedele.

Si Ibu tidak kecewa, Ia kembali memohon kepada Allah SWT lewat doanya. Katanya, "Ya Allah...aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku. Aku mohon jadikanlah kedele ini menjadi tempe."

Dengan berharap iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedele tersebut?????....masih tetap begitu! Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si Ibu dengan tidak merasa kecewa karena doanya belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin Allah akan mengabulkan permintaannya nanti. Hanya masalah waktu saja, pikirnya.

Tak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya tiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata......tempenya benar-benar?????? belum jadi!!

Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewa karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Allah tidak adil, tidak kasihan padanya. Padahal ia hidup hanya dari hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi. Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa. Si Ibu tertunduk lesu. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia atahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu....?..! Maaf ya..., saya mau tanya. Apakah Ibu menjual tempe yang belum jadi?" Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya. Seketika si Ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa, "Ya...Allah...saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula." Sesaat kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" pikirnya. "Kalau aku katakan ya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terkabul permohonanku." Ia kembali berdoa dalam hatinya, "Ya..Allah, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tolonglah aku kali ini. Dengarlah doaku ini..." ujarnya berkali-kali. Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu?? apa yang dilihatnya? Ternyata...memang benar tempenya belum jadi. Ia bersorak senang dalam hatinya. "Alhamdulillah".....,katanya....

Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si Ibu itu. Sbelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya, jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya setibanya disana, tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya disana nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak lagi.

Apa yang bisa kita simpulkan dari kejadian ini?
1. Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Allah SWT pada waktu kita berdoa padahal sebenarnya Allah lebih mengetahui apa yang kita perlukan.
2. Allah SWT menolong kita dengan cara-Nya yang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya.
3. Tiada yang mustahil bagi Allah SWT.
4. Percayalah bahwa Allah SWT akan menjawab doa kita sesuai dengan rancangan-Nya.
********************************************************************

Wednesday, September 26, 2007

Berbuat Curang & Logika Sedekah

Seperti biasa, sambil menunggu Maghrib, saya terkadang sempatkan untuk melihat KULTUM yang dibawakan Ust. Yusuf Mansyur. Kemarin, Senin, 24 September 2007, Kultumnya cukup menarik. Saya lupa judul persisnya, tapi kurang lebih tentang perbuatan curang & logika sedekah.

Ust. Yusuf bertanya dengan logika matematika. Berapa 5 + 3 = ? Tentu saja dijawab 8 bukan? Ternyata Ust. Yusuf Mansyur menyampaikan "BELUM TENTU". Kalau 3-nya negatif jadinya malah = 2. Sama seperti usaha atau ibadah yang kita jalankan. Kalau dalam usaha kita berbuat kecurangan, maka itu akan mengurangi jumlah pahala kita. Yang seharusnya bisa bertambah menjadi berkurang karena perbuatan curang.

Hmmm....saya sebelumnya sudah pernah dengar uraian seperti ini sebelumnya, tapi tetap saja bagi saya pribadi cukup menarik untuk menyampaikannya lagi karena memang penting.

Nah, sebaliknya menurut Ust. Yusuf, berapa 5 - 3 = ? Jawabnya belum tentu 2. Sama seperti kalau kita bersedekah. Maka sesungguhnya apa yang kita keluarkan itu tidak akan mengurangi apa yang kita miliki, tapi justru menambahnya. Hasilnya bisa dinikmati di dunia maupun di akhirat nanti, Insya'allah.

Ust. Yusuf mencontohkan sebuah penginapan yang pada suatu hari kedatangan tamu "penting". Ia membawa rombongan 120 orang yang akan menginap di hotel tersebut. Dalam perbincangannya dengan pihak penginapan, Si kepala rombongan meminta agar nantinya pihak hotel membuat 2 kuitansi yang berbeda jumlahnya. Tentu saja pihak penginapan menolak permintaan kepala rombongan ini. Jadilah rombongan itu tidak jadi menginap di tempat itu.

Tapi, rupanya setelah itu, justru rombongan lain sejumlah 1200 orang datang untuk menginap di penginapan itu. Seandainya pihak pengipana menerima 120 orang rombongan tadi, maka rombongan 1200 orang ini akan tidak bisa masuk karena jumlah kamar sudah berkurang.

Hmmm....contoh yang menarik dari apa yang disampaikan Ust. Yusuf. Karena saya pribadi pernah mengalaminya saat masih bekerja di suatu perusahaan. Saat itu perusahaan tempat saya bekerja akan kedatangan tamu-tamu penting. Saya diminta atasan untuk membantu meng-arrange penginapan mereka. Oleh kepala rombongan saya dibujuk untuk ikut membantu kepala rombongan mendapatkan "special rate" dari hotel untuk kepentingan pribadi kepala rombongan. Untunglah saya masih "waras" saat itu & menceritakan hal itu pada atasan saya. Atasan saya mendukung agar saya tidak usah ikut-ikut dengan hal seperti itu. Ketika saya menyampaikan kepada kepala rombongan bahwa saya menolak membantunya, saya dibilang "tidak tahu bisnis".

Ya...masih ada saja memang orang yang menganggap dengan kedudukan atau posisinya kemudian memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dengan alasan bisnis. Sama seperti pengalaman saya tahun lalu, saat saya akhirnya kalah "tender" sebuah pengadaan barang gara-gara tidak memberi uang "pelancar" kepada kepala pengadaan barangnya.

Sebagai seseorang yang masih terus belajar & berusaha, diri ini hanya berharap pada Allah SWT agar senantiasa dijauhkan dari segala kecurangan & diberikan kelebihan serta kelancaran dalam usaha. Juga bisa berbagi kepada lingkungan serta mereka yang membutuhkan dengan ikhlas. Amin.

Salam,

Febby Rudiana

Tuesday, September 18, 2007

True story...menggigiti tangan selama 8 tahun.

Saya mau menyimpan tulisan Bu Ning ini di blog saya. Sebagai reminder, sebuah tips yang bagus untuk membantu anak-anak kita tercinta. Saya pribadi sering mengalaminya sendiri saat tumbuh menjadi remaja sampai kuliah. Berdoa sebelum tidur membuat saya bisa menghilangkan rasa takut berlebihan. Juga mendengarkan musik-musik yang bisa membantu mencapai gelombang Alfa sangat membantu saya untuk rileks, menghilangkan stress, & bangun dengan semangat baru. Smoga saya juga bisa menerapkannya kepada anak-anak dengan lebih baik lagi dengan tips dari Bu Ning ini. Terima kasih ya Bu Ning :)

Salam,

Febby Rudiana

**********************************************************************************

True story: Jari-jari tangan digigiti hingga luka.........kebiasaan selama 8 tahun.

Postingan saya kali ini mungkin sedikit berbeda dengan postingan2 sebelumnya karena saya tidak membincangkan bisnis namun sharing pengalaman membantu pasien anak-anak yang mempunyai kebiasaan atau perilaku yang kurang baik. Kebiasaan buruk tersebut antara lain ngemut jempol, menggigiti kuku atau menggigiti jari tangan sendiri, malas belajar, ngompol, autis dan lainnya.

Selain sebagai herbalis/bakul jamu saya memang sering praktek sebagai konsultan kesehatan dan hipnoterapist yang didasari dengan doa atau saya istilahkan hipnosis in praying. Kemampuan ini bisa dipelajari untuk kepentingan diri sendiri, membantu keluarga yang bermasalah dengan kebiasaan buruk anak-anak, mempercepat sembuhnya penyakit dan lain sebagainya seperti sudah saya ungkapkan di postingan sebelumnya ”Hypnosis in praying”.

Nah ini kisah yang sungguh-sungguh terjadi. Semoga ada manfaatnya untuk anda semua yang mempunyai anak kecil. Suatu kali ada seorang ibu yang datang dengan wajah kusut dan sangat mengharapkan pertolongan karena putrinya yang berumur 8 tahun mempunyai kebiasaan buruk menggigiti tangannya sendiri sampai sepuluh jarinya luka.

”Bu Ning, tolong saya bu. Saya sudah putus asa, tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya tadi mendengarkan siaran radio Bu Ning, katanya bisa hipnoterapi”.

“Ya ibu, saya akan membantu ibu semaksimal saya bisa, ada masalah apa”.

“Begini bu, masalah anak saya”

“Lho anaknya mana?”

“Masih sekolah, nanti kalau saya sudah terangkan bagaimana anak saya, baru saya akan bawa dia bertemu ibu Ning”.

“Baiklah, anaknya sakit apa bu?”

”Anaknya saya nggak sakit tapi punya kebiasaan buruk yang menurut saya aneh”.

Ringkas cerita, ibu tadi memberitahu saya bahwa anaknya mempunyai kebiasaan buruk ”menggigiti tangannya sendiri sampai luka-luka dan jadi koreng”. Kebiasaan yang aneh ini sudah terjadi sejak anaknya masih kecil hingga kini umur 8 tahun. Sudah dicoba dibawa ke psikolog dan ke berbagai orang pinter (katanya lho) namun belum ada hasilnya.

Setelah berbincang panjang lebar dan saya memberi masukan bagaimana caranya orang tua bisa membantu mengatasi masalah itu dengan memprogram selama seminggu setiap kali anak tidur, diawali dengan doa lebih dulu sesuai keyakinan. Setiap malam selama seminggu saat anak sudah tertidur, berikan sentuhan di pipi atau keningnya dengan cara mengusap-usap. Namun upayakan jangan sampai terbangun. Katakan begini secara berulang-ulang dan terus menerus ”Sayang, mama papa sayang kamu. Kamu anak yang pandai dan baik hati. Mulai hari ini kamu nurut kata mama nurut kata papa. Mulai besok pagi berhenti menggigit tangan. Tangan punya tugas menulis dan bekerja, tanganmu harus sehat”.

Setelah ibunya memahami anjuran, saya minta dipertemukan dengan anaknya. Ternyata
sudah selama 8 tahun anaknya mempunyai kebiasaan buruk yang aneh dan mengerikan
itu. Ketika bertemu saya terpana sejenak. Anak perempuan yang cantik, berkulit
putih namun tangannya ditutupi sapu tangan agar orang lain tidak melihat luka-lukanya.

”Sayang namamu siapa?” Dia menjawab dengan takut-takut. Sebut saja namanya Lia, bukan nama sebenarnya.

”Kata mama kamu seneng banget ya menggigiti tangan?”

”Iya, soalnya enak sih”.

”Kamu seneng tanganmu jadi kaya monster hiiiy? (saya memperagakan tangan mencengkeram gigi meringis....hiiy)

”Nggak mau kaya monster, Lia nggak mau jadi monster” (wajahnya nampak serius).

”Pingin berhenti menggigiti tangan apa nggak?”

”Pingin sih tapi susah”.

”Mau Bu Ning bantuin ya? Nanti minum jamunya Bu Ning yang manis ya biar
kamu tambah pintar dan tambah cantik” (maaf ini cara membujuk anak biar mau
minum jamu).

Selanjutnya saya meminta Lia tidur (saya praktekkan hipnosis in praying) dan saya program dia seperti saran saya kepada mamanya. Kurang lebih butuh waktu
15 menit. Sesudah itu saya minta mamanya mempraktekkan seperti yang saya ajarkan.
Seminggu kemudian mamanya telpon dengan begitu gembiranya :”Bu Ning, terima
kasih, Lia sudah sembuh. Sudah tiga hari ini dia tidak menggigiti tangannya lagi”. Lia sendiri bilang kalau dia tidak mau jadi monster, dia mau jadi anak yang manis dan pinter seperti programnya Bu Ning”.

Syukur pada Tuhan, kebiasaan buruk selama 8 tahun benar-benar bisa hilang dalam waktu singkat, hanya kurang lebih 4 hari dengan doa dan kasih sayang orang tua. Secara ilmiah bila seseorang tertidur lalu diganggu dengan di usap-usap, dia berada di gelombang otak alpha dan theta. Saat itulah kita memprogram semua hal yang positif kepada anak-anak kita. Insya Allah berhasil. Maka saya berpesan kepada anda semua pasangan muda. Menghilangkan kebiasaan atau perilaku buruk anak-anak yang
terbaik adalah dengan penuh kasih sayang lalu secara terus menerus dan berulang-ulang mengatakan hal yang positif pada saat anak tidur. Atau bisa juga ungkapkan semua yang positif ketika anak-anak sudah mengantuk mau tidur dan bangun tidur. Anda bisa mendongeng kisah-kisah yang mengndung unsur moral. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk anda semua.Bila ada yang belum jelas atau penasaran, silahkan anda bisa japri atau hub saya lewat YM bila saya sedang on line.

Salam sehat penuh semangat.


Ning Harmanto.