Friday, September 28, 2007

The Secret is not Secret Actually

Untuk yang ke-3 kalinya, saya menonton DVD The Secret di laptop saya. Kesempatan pertama saat Nobar bareng TDA. Pada saat pertama menonton film ini terasa sekali getarannya & sempat sedikit meneteskan air mata. Mungkin ini karena pertama kali saya menonton film ini & memang harus diakui kehebatan pembuat film ini dalam memvisualisasikan apa yang ingin disampaikan.

Tapi, setelah ke-2 & ke-3 kalinya saya menonton, rasanya semakin biasa saja apa yang ada dalam film ini karena sesungguhnya "The Secret is not Secret Actually". Ya...apa yang disebut rahasia yang disembunyikan secara berabad-abad itu sesungguhnya bukanlah rahasia. Itu semua ada dalam Al-Qur'an bagi kita umat Muslim.

Hukum Ketertarikan atau "Attraction" menurut The Secret yang menjadi kunci dari semua yang ada didunia ini. Bukankah memang alam & segala isinya ini memang saling berhubungan. Semua sudah dijelaskan oleh Allah SWT.

3 Konsep The Secret, yaitu:
1. ASK => membuat keinginan, menulis, & memvisualisasikan keinginan kita

= Meminta kepada Allah SWT. "Mintalah, niscaya akan Ku-kabulkan."

2. ANSWER => Your Wish is My Command (kata Aladin yang diibaratkan sebagai alam yang merespon permintaan kita)

= Hanya Allah SWT yang bisa mengabulkan segala permintaan kita.

3. RECEIVE => Berpikir positif & feel good, serta melakukan upaya yang sejalan dengan keinginan kita.

= Konsep bersyukur, serta melakukan usaha yang sejalan/tidak berdiam diri.

Hmmm....saya melihat justru ada kelemahan dari The Secret ini, yaitu pada logika "Your Wish is My Command". Seakan-akan apapun yang kita minta pasti akan dikabulkan sesuai permintaan kita. Sepertinya koq kita sebagai manusia yang memerintah. Kalau sekedar meminta atau berharap ok-lah, tapi bukankah hanya Allah SWT yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Meski mungkin itu bukan keinginan kita.

Ilustrasi atau cerita di bawah ini semoga bisa bermanfaat bagi kita khususnya saya pribadi untuk senantiasa berharap & berusaha yang terbaik, tapi juga mensyukuri apapun yang sudah diberikan oleh-Nya.

Cerita ini saya tulis kembali dari sebuah email yang pernah dikirim seorang teman sekitar 4 tahun yang lalu.

Salam,

Febby Rudiana

**************************************************************************
Ibu Penjual Tempe

Ada seorang Ibu penjual tempe yang tinggal di sebuah desa di Jawa Tengah. Ibu yang sudah setengah baya ini berjualan tempe yang dibuatnya sendiri.

Pada suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedele itu masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi. Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab jika tempe tersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkan uang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak laku dijual. Padahal mata pencaharian si Ibu hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam suasana hatinya yang sedih, si Ibu memohon dengan sepenuh hati kepada Allah SWT agar kedele itu bisa segera menjadi tempe. Karena ia yakin, tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT.

Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan dengan ujung jarinya bungkusan bakal tempe tersebut. Dengan hati yang deg-degan ia mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat keajaiban kedele jadi tempe. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia mendapati bahwa kedele tersebut........masih tetap kedele.

Si Ibu tidak kecewa, Ia kembali memohon kepada Allah SWT lewat doanya. Katanya, "Ya Allah...aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku. Aku mohon jadikanlah kedele ini menjadi tempe."

Dengan berharap iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedele tersebut?????....masih tetap begitu! Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si Ibu dengan tidak merasa kecewa karena doanya belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin Allah akan mengabulkan permintaannya nanti. Hanya masalah waktu saja, pikirnya.

Tak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya tiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata......tempenya benar-benar?????? belum jadi!!

Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewa karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Allah tidak adil, tidak kasihan padanya. Padahal ia hidup hanya dari hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi. Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa. Si Ibu tertunduk lesu. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia atahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu....?..! Maaf ya..., saya mau tanya. Apakah Ibu menjual tempe yang belum jadi?" Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya. Seketika si Ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa, "Ya...Allah...saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula." Sesaat kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" pikirnya. "Kalau aku katakan ya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terkabul permohonanku." Ia kembali berdoa dalam hatinya, "Ya..Allah, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tolonglah aku kali ini. Dengarlah doaku ini..." ujarnya berkali-kali. Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu?? apa yang dilihatnya? Ternyata...memang benar tempenya belum jadi. Ia bersorak senang dalam hatinya. "Alhamdulillah".....,katanya....

Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si Ibu itu. Sbelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya, jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya setibanya disana, tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya disana nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak lagi.

Apa yang bisa kita simpulkan dari kejadian ini?
1. Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Allah SWT pada waktu kita berdoa padahal sebenarnya Allah lebih mengetahui apa yang kita perlukan.
2. Allah SWT menolong kita dengan cara-Nya yang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya.
3. Tiada yang mustahil bagi Allah SWT.
4. Percayalah bahwa Allah SWT akan menjawab doa kita sesuai dengan rancangan-Nya.
********************************************************************

Wednesday, September 26, 2007

Berbuat Curang & Logika Sedekah

Seperti biasa, sambil menunggu Maghrib, saya terkadang sempatkan untuk melihat KULTUM yang dibawakan Ust. Yusuf Mansyur. Kemarin, Senin, 24 September 2007, Kultumnya cukup menarik. Saya lupa judul persisnya, tapi kurang lebih tentang perbuatan curang & logika sedekah.

Ust. Yusuf bertanya dengan logika matematika. Berapa 5 + 3 = ? Tentu saja dijawab 8 bukan? Ternyata Ust. Yusuf Mansyur menyampaikan "BELUM TENTU". Kalau 3-nya negatif jadinya malah = 2. Sama seperti usaha atau ibadah yang kita jalankan. Kalau dalam usaha kita berbuat kecurangan, maka itu akan mengurangi jumlah pahala kita. Yang seharusnya bisa bertambah menjadi berkurang karena perbuatan curang.

Hmmm....saya sebelumnya sudah pernah dengar uraian seperti ini sebelumnya, tapi tetap saja bagi saya pribadi cukup menarik untuk menyampaikannya lagi karena memang penting.

Nah, sebaliknya menurut Ust. Yusuf, berapa 5 - 3 = ? Jawabnya belum tentu 2. Sama seperti kalau kita bersedekah. Maka sesungguhnya apa yang kita keluarkan itu tidak akan mengurangi apa yang kita miliki, tapi justru menambahnya. Hasilnya bisa dinikmati di dunia maupun di akhirat nanti, Insya'allah.

Ust. Yusuf mencontohkan sebuah penginapan yang pada suatu hari kedatangan tamu "penting". Ia membawa rombongan 120 orang yang akan menginap di hotel tersebut. Dalam perbincangannya dengan pihak penginapan, Si kepala rombongan meminta agar nantinya pihak hotel membuat 2 kuitansi yang berbeda jumlahnya. Tentu saja pihak penginapan menolak permintaan kepala rombongan ini. Jadilah rombongan itu tidak jadi menginap di tempat itu.

Tapi, rupanya setelah itu, justru rombongan lain sejumlah 1200 orang datang untuk menginap di penginapan itu. Seandainya pihak pengipana menerima 120 orang rombongan tadi, maka rombongan 1200 orang ini akan tidak bisa masuk karena jumlah kamar sudah berkurang.

Hmmm....contoh yang menarik dari apa yang disampaikan Ust. Yusuf. Karena saya pribadi pernah mengalaminya saat masih bekerja di suatu perusahaan. Saat itu perusahaan tempat saya bekerja akan kedatangan tamu-tamu penting. Saya diminta atasan untuk membantu meng-arrange penginapan mereka. Oleh kepala rombongan saya dibujuk untuk ikut membantu kepala rombongan mendapatkan "special rate" dari hotel untuk kepentingan pribadi kepala rombongan. Untunglah saya masih "waras" saat itu & menceritakan hal itu pada atasan saya. Atasan saya mendukung agar saya tidak usah ikut-ikut dengan hal seperti itu. Ketika saya menyampaikan kepada kepala rombongan bahwa saya menolak membantunya, saya dibilang "tidak tahu bisnis".

Ya...masih ada saja memang orang yang menganggap dengan kedudukan atau posisinya kemudian memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dengan alasan bisnis. Sama seperti pengalaman saya tahun lalu, saat saya akhirnya kalah "tender" sebuah pengadaan barang gara-gara tidak memberi uang "pelancar" kepada kepala pengadaan barangnya.

Sebagai seseorang yang masih terus belajar & berusaha, diri ini hanya berharap pada Allah SWT agar senantiasa dijauhkan dari segala kecurangan & diberikan kelebihan serta kelancaran dalam usaha. Juga bisa berbagi kepada lingkungan serta mereka yang membutuhkan dengan ikhlas. Amin.

Salam,

Febby Rudiana

Tuesday, September 18, 2007

True story...menggigiti tangan selama 8 tahun.

Saya mau menyimpan tulisan Bu Ning ini di blog saya. Sebagai reminder, sebuah tips yang bagus untuk membantu anak-anak kita tercinta. Saya pribadi sering mengalaminya sendiri saat tumbuh menjadi remaja sampai kuliah. Berdoa sebelum tidur membuat saya bisa menghilangkan rasa takut berlebihan. Juga mendengarkan musik-musik yang bisa membantu mencapai gelombang Alfa sangat membantu saya untuk rileks, menghilangkan stress, & bangun dengan semangat baru. Smoga saya juga bisa menerapkannya kepada anak-anak dengan lebih baik lagi dengan tips dari Bu Ning ini. Terima kasih ya Bu Ning :)

Salam,

Febby Rudiana

**********************************************************************************

True story: Jari-jari tangan digigiti hingga luka.........kebiasaan selama 8 tahun.

Postingan saya kali ini mungkin sedikit berbeda dengan postingan2 sebelumnya karena saya tidak membincangkan bisnis namun sharing pengalaman membantu pasien anak-anak yang mempunyai kebiasaan atau perilaku yang kurang baik. Kebiasaan buruk tersebut antara lain ngemut jempol, menggigiti kuku atau menggigiti jari tangan sendiri, malas belajar, ngompol, autis dan lainnya.

Selain sebagai herbalis/bakul jamu saya memang sering praktek sebagai konsultan kesehatan dan hipnoterapist yang didasari dengan doa atau saya istilahkan hipnosis in praying. Kemampuan ini bisa dipelajari untuk kepentingan diri sendiri, membantu keluarga yang bermasalah dengan kebiasaan buruk anak-anak, mempercepat sembuhnya penyakit dan lain sebagainya seperti sudah saya ungkapkan di postingan sebelumnya ”Hypnosis in praying”.

Nah ini kisah yang sungguh-sungguh terjadi. Semoga ada manfaatnya untuk anda semua yang mempunyai anak kecil. Suatu kali ada seorang ibu yang datang dengan wajah kusut dan sangat mengharapkan pertolongan karena putrinya yang berumur 8 tahun mempunyai kebiasaan buruk menggigiti tangannya sendiri sampai sepuluh jarinya luka.

”Bu Ning, tolong saya bu. Saya sudah putus asa, tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya tadi mendengarkan siaran radio Bu Ning, katanya bisa hipnoterapi”.

“Ya ibu, saya akan membantu ibu semaksimal saya bisa, ada masalah apa”.

“Begini bu, masalah anak saya”

“Lho anaknya mana?”

“Masih sekolah, nanti kalau saya sudah terangkan bagaimana anak saya, baru saya akan bawa dia bertemu ibu Ning”.

“Baiklah, anaknya sakit apa bu?”

”Anaknya saya nggak sakit tapi punya kebiasaan buruk yang menurut saya aneh”.

Ringkas cerita, ibu tadi memberitahu saya bahwa anaknya mempunyai kebiasaan buruk ”menggigiti tangannya sendiri sampai luka-luka dan jadi koreng”. Kebiasaan yang aneh ini sudah terjadi sejak anaknya masih kecil hingga kini umur 8 tahun. Sudah dicoba dibawa ke psikolog dan ke berbagai orang pinter (katanya lho) namun belum ada hasilnya.

Setelah berbincang panjang lebar dan saya memberi masukan bagaimana caranya orang tua bisa membantu mengatasi masalah itu dengan memprogram selama seminggu setiap kali anak tidur, diawali dengan doa lebih dulu sesuai keyakinan. Setiap malam selama seminggu saat anak sudah tertidur, berikan sentuhan di pipi atau keningnya dengan cara mengusap-usap. Namun upayakan jangan sampai terbangun. Katakan begini secara berulang-ulang dan terus menerus ”Sayang, mama papa sayang kamu. Kamu anak yang pandai dan baik hati. Mulai hari ini kamu nurut kata mama nurut kata papa. Mulai besok pagi berhenti menggigit tangan. Tangan punya tugas menulis dan bekerja, tanganmu harus sehat”.

Setelah ibunya memahami anjuran, saya minta dipertemukan dengan anaknya. Ternyata
sudah selama 8 tahun anaknya mempunyai kebiasaan buruk yang aneh dan mengerikan
itu. Ketika bertemu saya terpana sejenak. Anak perempuan yang cantik, berkulit
putih namun tangannya ditutupi sapu tangan agar orang lain tidak melihat luka-lukanya.

”Sayang namamu siapa?” Dia menjawab dengan takut-takut. Sebut saja namanya Lia, bukan nama sebenarnya.

”Kata mama kamu seneng banget ya menggigiti tangan?”

”Iya, soalnya enak sih”.

”Kamu seneng tanganmu jadi kaya monster hiiiy? (saya memperagakan tangan mencengkeram gigi meringis....hiiy)

”Nggak mau kaya monster, Lia nggak mau jadi monster” (wajahnya nampak serius).

”Pingin berhenti menggigiti tangan apa nggak?”

”Pingin sih tapi susah”.

”Mau Bu Ning bantuin ya? Nanti minum jamunya Bu Ning yang manis ya biar
kamu tambah pintar dan tambah cantik” (maaf ini cara membujuk anak biar mau
minum jamu).

Selanjutnya saya meminta Lia tidur (saya praktekkan hipnosis in praying) dan saya program dia seperti saran saya kepada mamanya. Kurang lebih butuh waktu
15 menit. Sesudah itu saya minta mamanya mempraktekkan seperti yang saya ajarkan.
Seminggu kemudian mamanya telpon dengan begitu gembiranya :”Bu Ning, terima
kasih, Lia sudah sembuh. Sudah tiga hari ini dia tidak menggigiti tangannya lagi”. Lia sendiri bilang kalau dia tidak mau jadi monster, dia mau jadi anak yang manis dan pinter seperti programnya Bu Ning”.

Syukur pada Tuhan, kebiasaan buruk selama 8 tahun benar-benar bisa hilang dalam waktu singkat, hanya kurang lebih 4 hari dengan doa dan kasih sayang orang tua. Secara ilmiah bila seseorang tertidur lalu diganggu dengan di usap-usap, dia berada di gelombang otak alpha dan theta. Saat itulah kita memprogram semua hal yang positif kepada anak-anak kita. Insya Allah berhasil. Maka saya berpesan kepada anda semua pasangan muda. Menghilangkan kebiasaan atau perilaku buruk anak-anak yang
terbaik adalah dengan penuh kasih sayang lalu secara terus menerus dan berulang-ulang mengatakan hal yang positif pada saat anak tidur. Atau bisa juga ungkapkan semua yang positif ketika anak-anak sudah mengantuk mau tidur dan bangun tidur. Anda bisa mendongeng kisah-kisah yang mengndung unsur moral. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk anda semua.Bila ada yang belum jelas atau penasaran, silahkan anda bisa japri atau hub saya lewat YM bila saya sedang on line.

Salam sehat penuh semangat.


Ning Harmanto.

Thursday, September 13, 2007

Marhaban Ya Ramadhan, Puasa Hari Pertama

Hari ini Kamis, 13 September 2007, hari pertama di bulan Ramadhan. Hari-hari di bulan Ramadhan selalu bisa membuat saya merasa damai & berbeda. Entah kenapa... Mungkin inilah istimewanya bulan Ramadhan :)

Meski saya juga sedih melihat beberapa kejadian gempa di Bengkulu (7,9 SR), Padang, dan sekitarnya. Gempa ini juga dirasakan di Jakarta dalam skala yang lebih kecil. Saya pribadi semalam (selepas Maghrib) juga merasakan lampu gantung yang bergoyang-goyang di dalam rumah. Saya bilang ke si Mbak. Jawab si Mbak, "Mungkin kena angin Bu". Aneh, pikir saya, jendela & pintu tertutup semua darimana angin masuk ya? Saat itu saya tidak tahu kalau ada gempa di Sumatra. Baru setelah Suami pulang, bilang kalau ada gempa di Sumatra & sampai karyawan-karyawan di daerah Sudirman (Jakarta) keluar gedung semua. Saudara & ponakan di Pekanbaru, Riau juga sms bilang kalau ada gempa. Hmmm....ujian di awal Ramadhan. Semoga diberi kekuatan oleh-Nya bagi yang tertimpa bencana. Juga semoga hal ini tidak menjadi trauma berkepanjangan bagi bangsa ini terutama sejak bencana di Aceh & Jogyakarta.

Hari ini, seperti biasanya, aktifitas saya juga tidak banyak berubah. Bedanya, bangun lebih pagi & alhamdulillah...saya tetep enjoy, semangat, dan nggak ngantuk, meski dari jam 14.30 tadi sampai sekarang (15.15) belum tidur lagi.

Rasanya waktu cepat saja berlalu. Ehhh...tiba-tiba sudah Ashar :) Setelah sholat, saya lanjutkan lagi tulisan kecil di blog ini.

Dua hari ini lagi-lagi beberapa calon customer telpon & menanyakan lokasi toko. "Wah...koq jauh ya Bu? Saya di Pamulang." Atau ada juga calon customer yang kebetulan datang dari KALTIM & mau ke toko. Berhubung ia menginap di Menteng, jadi batal & mau pesan via website saja. Wah...maaf nih...memang toko Alif Collection & Bibo Collection saat ini cuma ada di Pulogadung Trade Center (PTC). Untuk yang jauh, bisa order via online/website koq. Klik aja di www.Alif-Collection.com atau www.Bibo-Collection.com

Mungkin memang sudah saatnya saya mulai mengalihkan tugas-tugas rutin pengelolaan usaha khususnya online store kepada asisten. Cukup sudah 2 tahun ini saya mengelola sendiri day to day-nya. Kalau toko offline, saya pribadi sudah tidak terlibat banyak untuk day to day-nya, hanya seminggu 1-2 kali saja untuk kontrol. Sudah banyak masukan dari customer yang saya terima & sudah saatnya saya memikirkan ke arah perbaikan maupun pengembangan selanjutnya.

Oh ya, tadi pagi saya dapat message dari Mbak Doris tentang orang yang berniat "kurang baik". Ini dia cuplikan tulisan Mbak Doris di blognya:

NB1: Alhamdulillah, di malam tarawih pertama, semalam, toko kami masih dalam lindungan Allah SWT dari niat kurang baik pelanggan baru yang bermaksud memborong hampir 1/3 isi toko dengan menggunakan cara pembayaran yang tidak lazim dan berniat untuk membawa barang tersebut dengan memberikan secarik kertas yang menurutnya dapat dicairkan pada keesokan harinya. Saya mencium sesuatu yang aneh disana dan meminta orang tersebut untuk melakukan pembayaran secara transfer saja, ada uang ada barang, begitu jawab saya.

Tanpa izin dan kuasa Allah tidak mungkin kami masih dalam lindungan-Nya dan berhasil menggagalkan niat yang kurang baik tersebut. Hal itu pun membuat saya semakin waspada terhadap segala kemungkinan dan bergantung sepenuhnya kepada Allah semata. Agar dimudahkan dan dijaga dari keinginan dan maksud yang tidak baik. Semoga hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Amin.

Saya pun bersyukur diberikan pengalaman seperti ini di awal bulan ramadhan dan insyaAllah hal ini akan membuat kami semua terus terjaga dan waspada terhadap segala kemungkinan yang akan kami hadapi nanti dan senantiasa memohon perlindungan hanya kepada Allah semata."


Ya...memang di bulan-bulan ramai begini, selalu ada saja orang-orang yang mencari kesempatan untuk berbuat "kurang baik". Saya pribadipun pernah mengalaminya tahun lalu. Ya....memang kita harus lebih waspada dalam hal ini. Thanks Mbak Doris untuk mengingatkan kembali.

Saya pribadi juga pernah mengalami kejadian ini tahun lalu di bulan yang sama & pernah saya posting di TDA. Hanya modusnya yang berbeda. Selusin lebih barang yang cukup mahal berhasil "diboyong". Tapi, saya coba untuk self-warning saja & ikhlas. Alhamdulillah, ternyata setelah itu saya malah dapat ganti yang lebih baik :)

Salam,

Febby Rudiana

Tuesday, September 11, 2007

Personil Baru

Alhamdulillah, masalah personil tambahan sudah terselesaikan. Bahkan, tanpa perlu dicari alias datang sendiri :) Tinggal sekarang memantapkan pelayanan mereka, agar tidak ada lagi loss buying & target 3x tahun lalu bisa tercapai, Insya'allah.

Dari perbincangan dengan karyawan baru ini, Ia ingin sekali bisa terus bekerja di tempat saya. Hmmm...doakan saja, semoga semua bisa lancar, sehingga saya bisa menambah toko lagi. Insya'allah.

Minggu lalu seorang customer juga telpon untuk menanyakan apakah toko kami ada di kota-kota lain juga. Bagaimana kalau mereka mau membuka cabang toko kami di daerahnya? Hmmm....pertanyaan yang juga sering ditanyakan oleh beberapa customer kami lainnya. Ini membuat saya harus kembali berpikir & menata ulang arah tujuan usaha. Apakah akan lebih dikembangkan offline ataukah onlinenya? Atau keduanya? Yang jelas ini membutuhkan perhitungan yang matang. Sepertinya perlu juga dibuat "GBHU". He...he...apa tuh GBHU? :) Garis Besar Haluan Usaha ;) Selama ini saya tidak pernah berpikir untuk membuka toko di tempat lain. Selama ini saya lebih fokuskan PTC sebagai basecamp offline toko kami karena lebih mudah dalam hal kontrol. Just let's see...what will be better...

Salam,

Febby Rudiana
www.Alif-Collection.com

Ps. Baju Muslim Anak lagi booming. Buruan bagi yang mau pesan, keburu kehabisan loh... Produk ini dibuat dengan jumlah terbatas & model selalu up to date.

Friday, September 07, 2007

PEAK SEASON

Kalau di hotel & penerbangan ada istilah peak season, yaitu musim atau saat-saat dimana banyak pengunjung atau penumpang. Maka, di dunia usaha retail fashion juga ada peak season ini. Bulan menjelang lebaran saat ini adalah salah satunya.

Beberapa hari yang lalu saat saya menelpon karyawan saya di toko, ehh...dianya malah bilang, "Ibu jangan telpon dulu ya, nanti aja, tokonya lagi rame nih!"

Saya tersenyum dan segera menutup telpon. Ya..., sudah dari awal bulan ini toko sangat ramai pengunjung. Kalau melihat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kenaikan pengunjung ini bisa meningkatkan omzet antara 5-10x lipat dibanding bulan-bulan biasa.

Ada rasa senang sekaligus khawatir bagi saya saat ini. Mengapa? Kalau biasanya toko ramai masih bisa dihandle oleh karyawan saya, saat ini sepertinya dia sudah mulai kewalahan. Meski belum dikatakan, tapi saya bisa melihatnya dari banyaknya pengunjung yang loss buying (tidak jadi membeli karena belum sempat terlayani).

Hal ini membuat saya berpikir untuk menambah lagi personil di toko untuk membantu karyawan saya tersebut. Untuk penambahan karyawan ini saya lebih senang menggunakan yang temporary saja. Jadi, menghire karyawan tambahan hanya selama peak season ini saja. Karena pemasukan toko yang masih fluktuatif sifatnya, kalau saya harus menambah karyawan tetap, akan sangat berdampak pada fixed cost (pengeluaran tetap setiap bulannya). Nah, masalahnya sampai saat ini saya belum menemukan formula yang pas berapa besarnya untuk membayar honor karyawan tambahan ini. Mengingat ia hanya bekerja selama 1 1/2 bulan sampai sebelum hari raya.

Ada yang bisa membantu?

Salam,

Febby Rudiana

Thursday, September 06, 2007

Mengapa kita membaca Al-Quran meskipun kita tidak mengerti artinya?

Sebuah artikel bagus yang dikirim seorang teman. Mungkin sudah sering diforward, tapi masih layak sebagai reminder memasuki bulan puasa Ramadhan. Khususnya bagi saya pribadi agar lebih bisa membagi waktu antara kepentingan duniawi & akhirat.

Salam,

Febby Rudiana

**********************************************************************************

Suatu cerita yang indah:

Seorang Muslim tua, Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur'An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur'An?

Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di dasar keranjang, memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, " Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air." Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.

Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.

Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.

Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!"

"Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek.

Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya." Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam.

"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur'An. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita."

**********************************************************************************

Wednesday, September 05, 2007

Bersyukur Menjadi WAHM

Beberapa hari ini di media ramai masalah class action kenaikan tarif tol lingkar luar Jakarta. Belum lagi kenaikan tarif tol dalam kota. Benar-benar tidak masuk akal kebijakan pemerintah kali ini. Seharusnya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat malah semakin memberatkan rakyatnya. Apalagi alasannya karena mengacu pada masalah inflasi. Kalau toh iya, kenapa juga naiknya lebih dari 20%, sedangkan inflasi kan cuma sekitar 13%. Untuk para investor, kalau memang mau ambil untung besar please deh jangan di sektor publik, itu duit rakyat yang dipakai. Masih banyak lahan di sektor swasta yang masih bisa dikembangkan.

Sebagai seorang work at home Mom (WAHM), saya bersyukur tidak perlu lagi "menikmati" kemacetan Jakarta & semakin beratnya beban transportasi di Jakarta. Setidaknya saya tidak menambah beban pengeluaran keluarga & alhamdulillah bisa sedikit menambah penghasilan keluarga meski saya lebih banyak berada di rumah.

Tapi, bagi Suami yang aktifitas kesehariannya banyak di luar rumah & sering menggunakan jalan tol, masalah kenaikan tarif & perubahan sistem tol ini sangat memberatkan juga. Dari yang paling dekat saja. Untuk masuk tol Bintara & keluar di Cakung saja yang biasanya cuma kena Rp 2.000,- menjadi Rp 6.000,- Padahal setiap hari tol ini sering dilewati. Belum lagi kenaikan tarif tol dalam kota. Bisa puluhan ribu sehari dihabiskan hanya untuk biaya tol. Hmmm...semakin mahal saja biaya hidup di Jakarta.

Bagi Anda yang ingin berpartisipasi dalam Class Action ini, silahkan saja kunjungi website www.Kamasada.com

Salam,

Febby Rudiana
www.Alif-Collection.com
www.belajarbisnisinternetahira.com

Monday, September 03, 2007

Kesan Workshop Photoshop TDA

Ohhh...gitu... Wah..bisa juga... Hmmm...gimana ya ini? He...he...itulah sepenggal kata-kata waktu ikutan acara workshop Photoshop yang diselenggarakan TDA hari Sabtu lalu, 1 September 2007. Bertempat di LPK Internusa, Rawamangun, saya & sekitar 10 orang rekan TDA lainnya belajar Photoshop & sedikit animasi bersama Pak Andry Andhika (Wira Media Selaras).

Saya yang datang agak terlambat kebagian sharing tentang pengalaman saya & mengapa mengikuti acara ini. Saya pribadi sudah 3 tahun menjalankan usaha online, meski untuk website sendiri baru dimulai 2 tahun lalu. Tak bisa dipungkiri, internet marketing sangat membantu usaha saya. Kalau bicara internet marketing, peranan website dalam hal ini juga menjadi salah satu alat penting untuk membangun image usaha. Demikian pula tampilan website tersebut, meski sederhana, tetap tidak bisa dibuat asal-asalan. Peranan design sangat membantu untuk memberikan efek yang cantik baik dari segi produk maupun jasa kita. Saya pribadi sudah merasakannya.

Memang efeknya mau tidak mau saya jadi harus banyak belajar tentang website & aplikasinya. Alhamdulillah, saya yang dulunya gaptek, sedikit demi sedikit belajar. Sebenarnya untuk belajar sendiri aplikasi2 tersebut bisa saja. Tapi, bagi saya yang lebih senang menghabiskan waktu bersama anak-anak, dengan dibantu oleh pengajar yang lebih pengalaman rasanya lebih enak :) Saya tinggal ikutin saja apa yang diajarkan. Sama seperti waktu saya memilih untuk belajar internet marketing bersama Ahira dulu.

Terima kasih buat TDA EO, Pak Andry, & Pak Yuswa.

Salam,

Febby Rudiana
www.Bunda-Alif.blogspot.com
www.Alif-Collection.com