Wuahhhh....Finally back to laptop again ;)
Setelah mudik lebaran sekitar 1 mingguan plus ditinggal asisten2 di rumah mudik, alhasil tugas2 harian plus tambahan (imbas dari mudik lebaran) harus dibagi tugas dengan Suami :)
Asisten sudah mudik dari mulai H-7 & kembali lagi H+7. Suami yang sudah dapat libur lebaran, terpaksa harus nambah cuti. Maaf ya...Suamiku....
Meski "job description" selama asisten mudik sudah dibagi jelas & no excuses....he..X2, ada aja sih....yang namanya perang mulut kecil-kecilan. Tapi, semua ini malah bagus, jadinya kita bisa lebih memahami satu sama lain, dan belajar untuk terus menjadi partner & teamwork yang solid....Ciieeee...;)
Berita gembiranya, salah satu asisten di rumah yang sebelum mudik sempat bilang tidak balik lagi karena mau istirahat dulu...ehhh...ternyata balik lagi. Alhamdulillah....
Penginnya mau mulai nulis cerita2 saat mudik, tapi koq ya di kepala ini dah banyak hal-hal lain yang kepikiran harus dikerjakan dulu. Sepertinya harus diterapkan mind mapping supaya kepala tidak penuh nih.
Evaluasi usaha paska lebaran sudah mulai dilakukan. Alhamdulillah....meski big target tahun ini belum tercapai, masih bisa mencapai minimal terget, yaitu peningkatan sebesar 3x dari tahun lalu. Tahun ini belum terjadi order2 besar seperti tahun lalu, tapi mungkin ini lebih bagus karena berarti saatnya untuk persiapan seandainya order2 tersebut datang lagi, jadi tidak perlu pusing2 seperti tahun lalu.
Mulai buka-buka email dari milis. Wuahhh....bejibun email yang masuk. Tapi, sayang juga kalo dilewatin gitu aja. Baca...baca...hmmm...ada beberapa yang menarik, termasuk soal SDM bagi usaha kecil & mikro. Sejauh pengalaman saya selama bekerja & menjalankan usaha, SDM memang memegang peranan penting.
Pernah saat saya dulu test wawancara kerja, calon atasan tanya "Bagaimana sikap Anda menghadapi karyawan yang sering terlambat masuk kerja & punya sikap seenaknya di kantor?" Saya tidak tahu kalau itu ternyata masalah yang saat itu sedang dihadapi calon atasan saya dengan salah satu stafnya. Di perusahaan & lembaga yang besar seperti tempat saya melamar kerja saat itu saja masih banyak masalah dengan SDM, apalagi bagi usaha kecil. Yang penting sih bagi saya terus belajar menghadapi setiap kendala yang ada. Jawaban saya saat itu simple aja, "Get the Right Person on the Right Place". Itu sebab perlu adanya test psikologi disamping wawancara sebelum seorang calon karyawan dapat diterima. Tapi, kalau untuk usaha kecil, mungkin agak berat kalau harus melalukan test psikologi terhadap karyawan yang jelas butuh dana extra nantinya.
Bagi saya, setiap orang memiliki karakter & motifasi sendiri-sendiri dalam bekerja. Kalau salah memilih & menempatkan orang tentu akan berakibat negatif pula bagi perusahaan.
Untuk kasus karyawan di retail skala kecil seperti toko, saya pribadi pernah punya pengalaman menempatkan karyawan yang kurang cocok. Saya melihat tidak semua karyawan bisa bekerja dengan TARGET. Ini penting sekali. Mengapa? Sebagai pelaku usaha, kita perlu tahu sebelumnya apa karakter karyawan2 kita & apa motifasinya dalam bekerja.
Saya pernah mendapatkan karyawan yang tidak bisa bekerja dengan "TARGET" ini. Padahal target sangat penting demi keberlangsungan & kemajuan toko. Karyawan tipe ini biasanya yang penting masuk kerja, menjalankan tugas, dan mendapatkan gaji. That's all. Paling senangnya nanti kalau ia mendapat kenaikan gaji. Mirip tipikal karyawan yang bekerja di sektor administratif. Karyawan seperti ini bukannya tidak bagus, tapi untuk tipe-tipe pekerjaan yang menuntut adanya Target seperti di toko, tidak cocok.
Dalam hal ini saya setuju dengan Brad Sugars, untuk menerapkan sistem bonus/komisi disamping basic salary. Tentunya hal ini harus dikomunikasikan sebelumnya dengan calon karyawan di awal-awal.
Ok, sekian dulu coret-coretnya....
Salam,
Febby Rudiana
www.Alif-Collection.com
Friday, October 26, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment