Kali ini saya ingin menulis tentang acara ramadhan bersama yang digelar di sekolah si Alif. Alif yang tahun ini memasuki usia pre school, sengaja saya masukkan ke sekolah ini yang memang dekat dari rumah. Sekolah di usia dini bagi saya cukup bagus, khususnya untuk tempat bergaul anak-anak & membantu saya sebagai orang tua mendapatkan pedoman pendidikan apa saja yang bisa diberikan kepada anak usia dini.
Menurut psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of Hamphsire, untuk mencapai keberhasilan, seseorang perlu memiliki kualitas emosional, antara lain: Empati, Mengungkapkan & Memahami Perasaan, Kemampuan Menyesuaikan Diri, Kemampuan Memecahkan Masalah Antar Pribadi, Kesetiakawanan, Sikap Hormat, Mengendalikan Amarah, Kemandirian, Disukai, Ketekunan, & Keramahan. Kualitas emosional ini tidak begitu saja dibawa seseorang saat dia lahir, namun harus diasah melalui sebuah kontak interpersonal dan intrapersonal. Sekolah rasanya menjadi tempat yang "pas" untuk itu.
Saya pribadi tidak memaksakan Alif untuk sekolah karena sayapun menyadari bahwa anak usia dini masih belum bisa dituntut untuk disiplin. Oleh karena itu saya memilihkan sekolah seminggu 3x dengan jam sekolah cukup 2 jam saja. Jam masukpun saya pilihkan yang masuk jam 10 siang, agar kalau dia masih susah bangun pagi, tidak perlu terlambat sekolah :)
Alhamdulillah, perkembangan Alif semenjak sekolah cukup pesat. Sayapun bisa mempersiapkan terlebih dahulu apa yang kiranya akan diajarkan di sekolah, karena setiap minggu pihak sekolah memberikan materi yang nantinya akan diajarkan di sekolah. Demikian pula setiap minggu pihak sekolah memberikan report pencapaian dari materi yang sudah disampaikan.
Acara Happy Ramadhan kali ini adalah acara hasil kerjasama pihak sekolah & orang tua murid. Acara terbagi menjadi dua bagian, yaitu untuk anak & lainnya untuk orang tua (Ibu).
Untuk anak dibuat acara membuat kolak, video & kajian ramadhan, membuat kartu lebaran, dan membagikan makanan kepada kaum dhuafa & orang yang berpuasa diluar sekolah. Sementara untuk Ibu diadakan acara pengajian yang diisi ceramah dari seorang ustadzah.
Tema kajian cukup menarik, tentang kewajiban seorang Ibu terhadap anaknya. Saya coba tuliskan sedikit dari apa yang disampaikan dalam kajian tersebut.
Anak adalah amanah yang Allah SWT pikulkan dipundak orang tua. Ia dalam bahasa Al-Qur'an bahkan disebutnya sebagai "batu ujian" bagi orang tua. Hadirnya anak akan menguji seseorang, apakah seseorang itu benar-benar memahami amanah itu ataukah tidak.
Allah SWT berfirman, "Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allahlah pahala yang besar." (Al-Anfal/8:28)
Jika orang tua memahami hakikat hadirnya seorang anak lalu mendidiknya dengan iman hingga menjadi anak sholeh, maka orang tualah yang pertama kali akan memetik hasilnya, bahkan sampai ia meninggal dunia.
Rasulullah SAW bersabda, "Ketika manusia meninggal dunia maka terputuslah amal darinya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya." (HR. Muslim)
Adapun jika orang tua tidak memahami anak yang dilahirkannya, maka iapun akan mendidiknya dengan tanpa rencana, tanpa misi, dan tanpa orientasi yang jelas. Jika di kemudian hari anak ini ternyata justru menjadi yang bermental buruk, yang menanggung malu pertama kali adalah orang tuanya. Lalu, ia akan merusak masyarakat dan bangsa dengan akhlaknya yang buruk. Naudzubillah... Semoga kita bisa mendidik anak-anak kita dengan baik. Amin.
Berhubung masih agak panjang....maaf, disambung nanti ya...saya mau persiapan toko dulu :)
Salam,
Febby Rudiana
Ps. Hari ini saya pengin ke salon Moz5 lagi nih...:) Kangen pengin luluran & creambath. Itung-itung buat persiapan memasuki hari Idul Fitri, kan.. sesekali perlu juga perawatan badan. Insya'allah bisa bersih jasmani & rohani. Amin....
Sunday, October 07, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment