Thursday, January 24, 2008

Talk Show Haji Alay

Postingan saya sebelumnya berjudul Hari Ini 2 Tahun Lalu mengingatkan beberapa rekan TDA Founders pada momen itu :)

Agar tidak membuat penasaran, apa sih isi dari acara talk show ini yang sudah didokumentasikan oleh Pak Andry Andika dari Wira Media Selaras. Kemarin, saya dengarkan kembali VCD rekaman talkshow 2 tahun lalu itu. Wah....ternyata...semua yang dikatakan Pak Haji benar adanya :) Kalau saat itu saya kurang jelas dengan apa yang dipaparkan Pak Haji plus karena sibuk juga di bagian pendaftaran, setelah saya coba dengar ulang membuat saya jadi merenung kembali. Inilah harga sebuah perjalanan, sebuah proses, yang tidak akan kita mengerti & sadari kalau belum dilakukan sendiri. Rasanya memang pantas untuk berguru kepada Pak Haji Alay ini.

Oh ya, apa yang disampaikan Pak Haji ini sesuai dengan pengalaman beliau sebagai seorang pedagang pasar (street smart) yang memang sudah berpengalaman puluhan tahun.
************************************************************************************

Pembukaan oleh Pak Haji Alay
Dalam usaha yang paling penting adalah IDE. Kalau perlu biar orang-orang pintarlah yang akan mengerjakannya. Dalam pertandingan sepak bola, yang paling hebat & gak pernah kalah adalah penonton. Karena penonton tidak pernah main, jadi tidak pernah kalah, dan selalu berkomentar. Demikian pula pelatih tidak pernah menang, meski ia lebih hebat dari pemain. Yang akan menang adalah pemain & yang mendapat piala adalah pemain. Bisa jadi ada masa-masa kalah. Tapi, kalah bukan menyebabkan berhenti main bola, tapi justru terus membuatnya berlatih hingga menjadi juara. Jadilah pelaku kalau ingin sukses, jangan jadi penonton. Jadilah penggerak bisnis, jangan pengamat ekonomi.

Orang yang belajar naik sepeda, kemudian jatuh & kesakitan, lalu berhenti, maka ia tidak akan pernah bisa naik sepeda. Tapi, orang yang naik sepeda meski kaki berdarah harus masuk selokan & terus berlatih naik sepeda, maka ia akan bisa naik sepeda. Sama seperti bisnis, kalau ada kerugian, jadikan itu pengalaman & perbaikan mengapa sampai merugi. Jadi, kesabaran kita berlatih sampai bisa, maka ini yang akan menuai sukses.

Beberapa point dari Pak Haji yang diberikan saat sesi tanya jawab, antara lain:
1. Utamakan pembayaran cash (tunai) karena sekarang ini agak susah mencari orang yang jujur. Karena dalam penjualan grosir, kuantiti semakin besar, margin semakin kecil. Dengan jaringan, pemasaran jadi lebih mudah.
2. Dalam berdagang Tekuni, Dalami, Tungguin. Kuasai pasar terlebih dahulu. Meski barang tidak punya, bisa barang dari orang lain. Jangan berhutang kepada supplier karena itu akan memperlancar perdagangan.
3. Trik berdagang yang cerdas. Perbanyak silaturahmi. Potensi apa yang ada di rekan-rekan yang bisa dibantu untuk dijualkan. Mulailah dari kecil-kecil dulu. Kejujuran adalah yang utama. Apapun bisa kita buat kalau dikerjakan bersama. Putuskan saya tidak akan bekerja. Saya akan menjadi orang yang memberi bukan orang yang menerima.
4. Terus berpromosi.
5. Buat Perbedaan. Hindari persaingan langsung yang saling menjatuhkan. Jangan ada niat untuk menyaingi yang bersifat menghancurkan orang lain. Karena itu berarti kita membuka konfrontasi dengan Allah SWT. Jangan iri, dengki, atau syirik sehingga membuat kita tidak cerdas berpikir.
6. Perhatikan cashflow & mulai berinvestasi. Kalau sudah bisa mencicil suatu tempat, sebaiknya beli. Bersahabatlah dengan bank.
7. Jatuh bangun adalah proses. Semua yang ada di muka bumi ini melalui proses.
8. Kalau ingin berdagang mulai saja, yang penting semangat & kejujuran. Tidak perlu modal besar dulu. 50rb pun jadi. Yang besar juga bermula dari yang kecil. Apa yang kita mulai dari kecil bisa menjadi besar asal kita komit dengan tujuan kita.
9. Tangan-tangan Allah selalu berada bagi orang yang berjamaah.
10. Kekurangjelian kita sebagai pengusaha dalam berkompetisi sehingga kalah dalam persaingan internasional. Orang Cina pintar mengetahui kemauan pasar & mengambil kesempatan.
11. Tanamkan pada anak cucu kita agar sekolah untuk membuka lapangan kerja.

Pak Haji menutup acara dengan harapan "Semoga bisa menjadi pengusaha sukses yang bisa memberikan sumbangsih untuk negara". Kuncinya adalah take action.

Salam,

Febby Rudiana









No comments: