Di tempat saya, ada penjual donat kentang yang laris banget. Kebetulan si Alif termasuk salah satu penggemarnya. Sekali makan, Alif bisa habis 4-5 donat kentang. Kalau mau beli, harus antri lumayan panjang. Kayak bread talk versi tradisional aja :)) Apalagi kalau sudah hari libur. Wuahhh...sampai capek nunggunya. Kalau bukan karena Alif, nggak mau deh... Seringnya, saya pesan aja sama si Mbaknya yang jual, nanti diambil.
Sambil beli, saya coba amati apa penyebab penjual donat ini sangat laris. Padahal yang dijual cuma satu jenis makanan, yaitu DONAT kentang dengan taburan gula halus, suatu produk biasa yang banyak juga dijual di pasar-pasar tradisional. Seperti usaha makanan kecil lainnya yang dijual di mall, donat ini juga dijual dengan menggunakan counter kecil dengan display yang cukup menarik. Tapi, saya lihat masih ada beberapa lagi keunggulan yang menyebabkannya menjadi laris.
1. Lokasinya counternya sangat strategis. Ya, lokasi strategis memang menjadi syarat utama bisnis ini. Meski sama-sama di mall, kalau lokasinya tidak tepat, sangat berpengaruh bagi penjualan. Lokasi penjual donat ini berada di depan pintu masuk utama mall :) Jadi, pantas saja kalau pengunjung yang datang pasti langsung bisa melihat counter itu.
2. Harganya sangat murah dibanding donat-donat kentang lainnya yang sama-sama dijual di mall. Kalau selama ini yang saya tahu, donat kentang dijual paling murah Rp 2.000,-. Di tempat saya cuma Rp 1.500,- Dengan begitu, pembeli kebanyakan nggak cuma beli 1, tapi bisa 3,5,selusin, dsb. Untuk yang selusin, disediakan kemasan kotak. Sementara kalau eceran dengan kemasan kertas seperti kemasan french fries. Meski harganya murah, kalau dengan quantity yang banyak, keuntungannya lumayan juga kan :) Apalagi untuk bisnis ini modal yang diperlukan masih lebih kecil ketimbang saya dulu buka kios pertama kali.
3. Rasa Produk. Meski harganya murah, rasanya lumayan enak. Anak-anak juga sangat suka. Gula halus yang dipakai juga bagus, nggak bikin batuk. Makanya Alif bisa habis 4-5 potong sekali makan. Duhhh...Alif...kalau dah jajan :) Disamping itu, meski hanya 1 jenis produk yang dijual, gula halusnya juga divariasi. Ada rasa standar, rasa jeruk, strawberry, coklat. Kaya' es krim aja :))
4. Cara penyajian. Ya, seperti bread talk yang mempertunjukkan proses pembuatan kuenya. Penjual donat ini juga membuat gulungan donat & menggoreng donatnya di depan pembeli. Pantesan aja jadinya lama boo.... Memang ada donat-donatnya yang sudah jadi, tapi biasanya nggak banyak. Jadi, pembeli selalu dapat donat yang masih hangat. Disinilah letak enaknya donat ini, kalau dimakan masih hangat.
Disamping keunggulan di atas, saya perhatikan ada juga sayangnya. Tapi, saya tidak tahu, apakah ini kelemahan atau justru termasuk salah satu keunikan cara pemasarannya. Ya, kalau diperhatikan dengan begitu banyaknya pembeli yang antri, kenapa penggorengan yang disediakan cuma satu? Sementara pelayannya ada beberapa (ada sekitar 3-4 orang). Apakah ini disengaja sehingga orang antri cukup lama & akhirnya semakin menarik pengunjung? Saya juga kurang tahu....
Hmmm...seperti kata Bob Sadino, salah satu kunci memenangkan pasar adalah BE DIFFERENT. Jadilah BERBEDA, galilah keunikan usaha Anda.
Oh ya, saya jadi berpikir, jajanan-jajanan Indonesia kan banyak banget. Kalau bisa dikemas & dipasarkan secara lebih serius, saya yakin bisa jadi bisnis yang bagus. Syukur-syukur bisa sampai ke luar negeri. Hayo...siapa mau coba... :)
Salam,
Febby Rudiana
Ps. Smoga bermanfaat, terutama bagi Anda yang memiliki usaha makanan atau yang mau mulai bergerak di usaha makanan, khususnya makanan kecil.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Salam kenal bu..
Oh iya, teknik donat ini menurut ibu bisa di ATM kan tidak untuk online business atau retail baju ??
Thanks.
Salam TDA,
cahyo
http://cahyodwi.com
http://baju-anak.com
Bisa aja Pak, tergantung kreatifitas aja.
Post a Comment