Wednesday, February 27, 2008

Syuting Alif dkk di TVRI

Kemarin adalah hari yang padat bagi saya & Alif. Kali ini bukan tentang Alif Collection, tapi si kecil Alif :) Untuk pertama kalinya, Alif syuting di TV. Bersama teman-teman sekolahnya, Alif menari tarian "Matahari Terbenam" di acara Varia Anak yang ditayangkan oleh TVRI setiap hari Jumat & Sabtu jam 7 pagi.

Sangat menggemaskan melihat mereka menari. Lucu sekali :) Tarian itu meski sederhana & cuma sebentar, tapi ternyata nggak mudah loh...mengajarkan pada anak-anak balita seperti mereka. Butuh kesabaran & ketelatenan super :P Salut buat Bu Guru yang sudah sabar melatih. Hasilnya, tidak sia-sia. Mereka tampil dengan PD, lincah, & menggemaskan.

Alif sendiri termasuk cepat menguasai setiap gerakan tari. Hmm...sepertinya dia memang punya bakat disini selain berpose tentunya ;)

Syuting dimulai pukul 14.00 sampai 15.30 untuk Alif, dkk. Saya sudah khawatir saja, takut mereka kecapekan & ngambek mengingat persiapan sudah dilakukan dari mulai jam 8 pagi. Alhamdulillah, mereka anak-anak yang hebat.

Trus, Bundanya ngapain di dalam studio? He..he...ternyata Bundanya kebagian disyuting juga sebagai penonton/penggembira :P Bagian nyanyi yel-yel & tepuk tangan :)) Sempet juga jadi make up artist dadakan buat si kecil. Untung sudah dipersiapkan dari rumah.

Ini dia beberapa fotonya:



Nggak mengecewakan kan make up artistnya ;) he...he...

Salam,

Febby Rudiana

Wednesday, February 20, 2008

Tiga Jenis Pria = Tiga Jenis Investasi

Analogi yang saya sukai dari Kim Kiyosaki dalam bukunya "Rich Woman" adalah tentang "Tiga Jenis Pria & Tiga Jenis Investasi" :) Menurut Kim, ada 3 jenis pria di dunia ini. Yaitu, anak nakal, anak baik, dan pengecut.

Anak nakal adalah tipikal pria yang selalu menarik & penuh tantangan. Banyak perempuan tidak bisa menolak mereka. Mereka tidak membosankan, tapi juga tidak bisa diprediksi. Banyak perempuan tidak bisa menolak mereka, sehingga banyak juga yang patah hati dengan pria jenis ini.

Anak baik adalah tipikal pria yang selalu ada di saat dibutuhkan. Mereka adalah temanmu. Menyenangkan, tempat berdiskusi, dan tidak membuatmu pusing. Mereka mudah diprediksi. Mereka sangat menghormati pasangannya & sopan.

Terakhir adalah tipe pengecut. Mereka cenderung membosankan & tidak menarik. Mereka takkan memberimu kejutan. Mereka tidak meraih keberhasilan yang luar biasa dalam bidang apapun, karena mereka tidak mau melakukan hal-hal yang beresiko. Mereka tidak pernah meraih kesempatan. Mereka ingin segalanya nyaman dan stabil. Bagi mereka, hampir semua hal mengandung resiko. Kesimpulannya, mereka sekedar ada di dunia ini.

He..he...ini menurut Kim loh ya....;) But, maybe She's right. Lalu, apa hubungannya dengan investasi? Menurut Kim, investasi juga bisa dikategorikan dalam tiga jenis seperti halnya pria, yaitu anak nakal, anak baik, dan pengecut.

Investasi yang bisa dikategorikan dalam jenis investasi anak nakal biasanya berciri penuh tantangan. Perhatian penuh & terus waspada harus dilakukan dengan investasi ini. Tidak bisa lengah & investor harus terlibat penuh di dalamnya. Tidak bisa diprediksi & memerlukan sedikit kerja keras namun juga menawarkan imbalan yang sangat besar....hanya jika tahu cara menanganinya. Contoh investasi jenis ini adalah memulai sebuah Bisnis, perdagangan Saham harian, perdagangan Option, membangun Properti, dll.

Investasi anak baik tidak memerlukan perhatian sebanyak investasi jenis anak nakal. Meski demikian, ia juga tidak bisa tidak diperhatikan sama sekali. Cukup informasi juga diperlukan bagi investor yang ingin menanamkan uangnya di investasi jenis ini. Imbalannya takkan sebesar imbalan investasi anak nakal, tetapi resiko investasi itu juga kecil. Contoh investasi jenis ini adalah menjalankan bisnis yang sudah teruji running well, membeli saham untuk jangka panjang, membeli Option untuk jangka panjang, menyewakan properti, dll.

Terakhir investasi yang tergolong tipe pengecut biasanya berciri membosankan & tidak menghasilkan apa-apa atau menghasilkan sangat sedikit. Sama sekali tidak diperlukan waktu atau perhatian terhadapnya, karena sama sekali tidak memiliki resiko. Contoh investasi jenis ini adalah tabungan & reksadana.

Boleh setuju atau tidak setuju dengan apa yang disampaikan Kim. Intinya sih kembali kepada diri masing-masing dalam mengukur tingkat toleransi resiko & ketersediaan waktu yang bisa diluangkan dalam berinvestasi.

Salam,

Febby Rudiana


Monday, February 18, 2008

Fokuslah Pada Kekuatanmu, Bukan Kelemahanmu

Beberapa hari lalu saya menonton salah satu acara favorit saya, Kick Andy di Metro TV. Kali ini menayangkan tentang kisah prestasi-prestasi dari saudara-saudara kita yang kebetulan tunanetra. Sungguh semakin menambah semangat diri untuk terus keep forward. Mereka yang terlahir tidak sempurna saja bisa berprestasi, mengapa kita yang terlahir sempurna secara fisik kurang bisa mengoptimalkannya.

Kalau terus menerus melihat apa yang tidak kita miliki dan menjadikannya suatu hambatan, maka sampai kapanpun kita tidak akan pernah mencapai mimpi-mimpi kita. Ramaditya contohnya, menjadi salah satu sosok anak muda yang saya kagumi. Pilihan pekerjaan yang cukup langka dipilihnya, yaitu menjadi sound engineer untuk Nintendo Jepang. Ya...Ramaditya menjadi salah satu komposer untuk soundtrack-soundtrack musik dalam permainan game-game buatan Jepang itu. Suatu hal yang unik & menarik bagi saya. Bayangkan saja, ia yang tidak bisa melihat bisa mengutak-atik komputer, punya blog, dan membuat musik game. Ia sama sekali tidak punya latar belakang musik. Semua dipelajarinya secara otodidak. Yang jelas, seorang Ramaditya bisa mempergunakan kekuatannya, khususnya semangatnya, sehingga bisa mendapatkan cara untuk menutupi kelemahannya.

Sejujurnya saya kagum juga dengan penemu alat pembaca teks menjadi suara yang digunakan oleh Rama. Alat ini sangat membantu sekali untuk menterjemahkan teks menjadi suara, jadi mereka yang tunanetrapun bisa mengetik & menulis di komputer/laptop, bisa membaca & berkirim sms, dll. Rasanya pantas kalau penemunya diberikan hadiah nobel.

Tapi, di luar itu semua yang terpenting justru semangat Rama & orang tuanyalah yang akhirnya membuat Rama bisa terus bergerak maju.

Thanks Rama for spreading your spirit to the world :)

Salam,

Febby Rudiana

Wednesday, February 13, 2008

Teman VS Profesionalitas

Kemarin dengan terpaksa akhirnya saya membatalkan asuransi yang baru saja saya ambil. Menurut CS-nya, saya masih bisa membatalkan polis & menerima refund sebelum polis berumur 21 hari sejak diterima. Memang ada sedikit biaya yang harus saya bayarkan & hal itu memang tertera di klausul. Tidak apa pikir saya ketimbang saya harus mengalami masalah ke depannya nanti.

Bermula di bulan November 2007, saat seorang teman semasa kuliah datang kepada saya bercerita kalau ia saat itu baru saja diterima bekerja di 2 perusahaan yang berbeda. Satu di sebuah perusahaan investasi & satu lagi di sebuah perusahaan asuransi. Saya ikut senang dengan apa yang disampaikannya mengingat setahun sebelumnya ia pernah bercerita kalau usahanya terlilit hutang cukup banyak, sementara ia harus menanggung istri & 2 orang anak.

Setelah ngobrol cukup lama, ia menawarkan saya untuk berinvestasi di sebuah produk investasi yang bla...bla...bla.... Saya sampaikan padanya bahwa saya tidak tertarik dengan produk yang ia tawarkan karena menurut saya produk itu meragukan & haram. Lalu ia menawarkan produk lain, yaitu asuransi. Kebetulan saya tahu banyak tentang perusahaan asuransi yang produknya ia tawarkan. Dan saya serta suami sudah memiliki satu polisnya beberapa tahun lalu. Tapi, ia terus menawarkan agar saya mengambil lagi produk asuransi tersebut dengan jenis yang berbeda.

Karena rasa ingin menolong teman, akhirnya saya menyetujui untuk mengambil lagi satu asuransi berbasis syariah setelah 2 kali pertemuan. Karena baru pertama kali menjual produk asuransi & ia juga tidak menguasai produk yang ia jual, ia membawa serta seniornya di perusahaan asuransi tersebut. Ternyata mereka bukan dari perusahaan asuransi langsung, tapi brokernya. Si Senior meyakinkan saya bahwa justru kalau lewat broker, pelayanan terhadap pelanggan akan lebih baik. Hmmm....meski agak tidak percaya, saya masih mencoba untuk open mind karena saya menghargai teman saya tersebut. Beberapa kali saya & suami mengajukan pertanyaan, ia bisa menjawab dengan baik. Ya..wajar karena ia sudah lebih lama menjual produk asuransi itu ketimbang teman saya.

Suami sedari awal sudah melihat gaya marketing si Senior ini yang kurang pas. Tapi, saya tetap berusaha untuk memberi kesempatan dulu. Sayangnya, kesempatan yang coba saya berikan kepada teman saya ini tidak disambut secara baik. Justru, sikap & tindakan tidak profesional yang saya & suami terima baik dari si senior maupun teman saya selaku agennya.

Dimulai dari saat pengisian data by phone yang berkali-kali (seharusnya data diisi di tempat & harus dicek saat itu juga). Terlihat sekali kalau agen (teman saya) ini menyepelekan hal ini karena menganggap saya teman yang tidak mungkin protes. Kedua, menandatangani blanko kosong (padahal jelas-jelas dilarang melakukan hal ini). Ketiga, proses polis yang memakan waktu sangat lama & suami saya harus menelpon berkali-kali untuk menanyakan, padahal dana sudah diberikan. Polis sebenarnya sudah jadi, tapi tidak segera diberikan dengan alasan agen pulang kampung.

Tidak berhenti sampai di situ, setelah polis diantar (akhir Januari 2008), tidak langsung diberikan kepada saya selaku pemegang polis, tapi dititipkan kepada karyawan toko saya. Tanpa pemberitahuan kepada saya bahwa polis akan di antar & tanpa disertai surat keterangan apapun sebagai tanda terima polis. Padahal ini bicara soal POLIS, sebuah surat berharga, sebuah komitmen jangka panjang. Benar-benar mengecewakan. Saya masih bisa memaklumi kalau ia tidak tahu tapi berusaha untuk belajar & mencari tahu sehingga tidak sampai terjadi kesalahan berulang-ulang.

Setelah saya cek polis yang diserahkan karyawan saya kepada saya, ternyata polis tidak selengkap seperti polis yang biasa saya terima sebelumnya. Akhirnya, saya & suami saya menyampaikan hal ini ke perusahaan asuransi bersangkutan (bukan perusahaan broker) untuk menanyakan kejelasan masalah ini. Pihak asuransi juga terkejut dengan apa yang kami sampaikan & menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh broker maupun agen asuransi tersebut tidak sepantasnya.

Akhirnya, saya harus mengambil keputusan yang terbaik menurut saya. Kalau saya meneruskan polis ini, tentu akan merugikan saya dalam jangka panjang & teman saya itu nantinya. Mengapa? Kalau saya jelas, di awal saja sudah terlihat tanda-tanda ketidakberesan bagaimana nanti kalau mau klaim atau mau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan polis saya. Bagi teman saya, kalau saya membiarkan hal ini, maka mungkin ia tidak mendapatkan hikmah atau pelajarannya.

Hmm....suatu akhir yang tidak mengenakkan memang. Tapi, keputusan tetap harus diambil. Saya hanya berharap ini tidak sampai merusak hubungan pertemanan.

Salam,

Febby Rudiana


Wednesday, February 06, 2008

Today is My Birthday

Alhamdulillah...1 tahun sudah terlewati. Terlepas dari segala kekurangan sebagai seorang hamba, yang masih terus berbenah diri. Bersyukur masih diberi kesempatan untuk berbagi kasih sayang menuju rahmatan lil alamin.

Terima kasih kepada Suamiku tersayang yang sudah bermacet-macet ria mempersiapkan kado & kue ultah :) You're so..romantic...

SMS dari Ibunda tercinta pagi ini yang selalu mendoakan putri satu-satunya ini untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidup, bisa menghantarkan anak-anak menuju masa depan yang bahagia dunia & akhirat. Amin.

Tak lupa ucapan selamat ultah dari adik tersayang di Surabaya sana. My lovely & handsome brother ;)

Ucapan ultah dari seorang sahabat SMA-pun menyapa saya hari ini. Thanks...

Betapa indahnya hidup apabila kita bisa saling menyayangi satu sama lain. Have a Nice Day....

Salam,

Febby Rudiana

MILAD 2 TDA

Fiuhhh...setelah lewat 10 hari baru sempet nih nulis tentang MILAD 2 TDA. Yah...nggak apa deh daripada nggak ditulis sama sekali, biar ada sedikit kenangannya. Beberapa rekan TDA juga sudah banyak bercerita tentang acara ini. Yang paling lengkap tulisannya Pak AR. Junaedi, jadi saya tampilkan saja sekalian di blog ini.

Dalam acara kali ini, saya bertugas jadi MC lagi. Berpasangan dengan Jeng yang cantik, pendiri milis Bunda in Biz (BIB), Nadia Yuniardo (Jeng Nad) ;) Meski saya sedih juga karena Jeng satu ini salah terus manggil saya dengan "Doris". Emang mirip kali ya....:) MC lainnya siapa lagi kalau bukan duet Pak Iim & Pak Agus Alif yang ok...ciee...:)

Kalau saya jadi MC bukan direncanakan, tapi bener2 dadakan. Sekedar volunteer aja. Mungkin karena saya cukup tahu sejarah TDA dari awalnya.

Yang pasti acaranya rame & full banget. Tidak salah kalau Pak Junaedi bilang acaranya bergizi tinggi. Bahkan sampai akhir acara peserta masih memenuhi ruangan & kursi yang tersedia. Hampir tidak ada kursi yang kosong. Padahal acara dimulai dari pagi (09.00) sampai Maghrib loh...

Bibo Collection juga menjadi salah satu sponsorship loh...dalam acara ini. Beberapa sponsor lainnya ada dari Majalah WK, Bakmi Raos, Mahkota Dewa, dll. Penyumbang doorprize juga banyak. Nomor doorprize disembunyikan di bawah kursi masing-masing peserta :)

Kalau dari segi materi dari pembicara yang saya sukai tentunya Pak Prijono (Action Coach), Pak Pery (the mistery guest), & Pak Yusef Hilmy (tetepppp....he...he...).

Pak Prijono dengan istilah Stupid Me (si pencuri waktu) & Clever Me. Juga untuk senantiasa bisa mendelegasikan tugas-tugas rutin agar kita bisa berpikir secara lebih strategic.

Pak Pery dengan gaya santai & guenya. Mulai usaha dari yang kecil katanya.

Pak Jusef Hilmy dengan semangat & suaranya yang menggebu, mengajak peserta menonton sebuah film dokumenter tentang orang cacat yang berprestasi. Duhhh...sukses buat peserta, termasuk saya nangis karena menontonnya. Pesannya, jangan takut untuk bermimpi. Buat DREAM yang jelas & terukur. Kalau orang yang tidak sempurna saja bisa berprestasi, mengapa kita tidak. Langkahkan kaki mengukir prestasi sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT.

Woow...what a wonderful day & full of spirit. Happy 2nd Birthday TDA....

Salam,

Febby Rudiana

Kiri : Kue ultah TDA by Jeng Vita.
Kanan: TDA Founders persiapan tiup lilin










Febby & Doris (the twin sister)

Me, Nadia, & Pak Jusef Hilmy ;)
_________________________________________________________________

MILAD TDA 2: Apik dan Bergizi Tinggi