Beberapa hari lalu saya menonton salah satu acara favorit saya, Kick Andy di Metro TV. Kali ini menayangkan tentang kisah prestasi-prestasi dari saudara-saudara kita yang kebetulan tunanetra. Sungguh semakin menambah semangat diri untuk terus keep forward. Mereka yang terlahir tidak sempurna saja bisa berprestasi, mengapa kita yang terlahir sempurna secara fisik kurang bisa mengoptimalkannya.
Kalau terus menerus melihat apa yang tidak kita miliki dan menjadikannya suatu hambatan, maka sampai kapanpun kita tidak akan pernah mencapai mimpi-mimpi kita. Ramaditya contohnya, menjadi salah satu sosok anak muda yang saya kagumi. Pilihan pekerjaan yang cukup langka dipilihnya, yaitu menjadi sound engineer untuk Nintendo Jepang. Ya...Ramaditya menjadi salah satu komposer untuk soundtrack-soundtrack musik dalam permainan game-game buatan Jepang itu. Suatu hal yang unik & menarik bagi saya. Bayangkan saja, ia yang tidak bisa melihat bisa mengutak-atik komputer, punya blog, dan membuat musik game. Ia sama sekali tidak punya latar belakang musik. Semua dipelajarinya secara otodidak. Yang jelas, seorang Ramaditya bisa mempergunakan kekuatannya, khususnya semangatnya, sehingga bisa mendapatkan cara untuk menutupi kelemahannya.
Sejujurnya saya kagum juga dengan penemu alat pembaca teks menjadi suara yang digunakan oleh Rama. Alat ini sangat membantu sekali untuk menterjemahkan teks menjadi suara, jadi mereka yang tunanetrapun bisa mengetik & menulis di komputer/laptop, bisa membaca & berkirim sms, dll. Rasanya pantas kalau penemunya diberikan hadiah nobel.
Tapi, di luar itu semua yang terpenting justru semangat Rama & orang tuanyalah yang akhirnya membuat Rama bisa terus bergerak maju.
Thanks Rama for spreading your spirit to the world :)
Salam,
Febby Rudiana
Kalau terus menerus melihat apa yang tidak kita miliki dan menjadikannya suatu hambatan, maka sampai kapanpun kita tidak akan pernah mencapai mimpi-mimpi kita. Ramaditya contohnya, menjadi salah satu sosok anak muda yang saya kagumi. Pilihan pekerjaan yang cukup langka dipilihnya, yaitu menjadi sound engineer untuk Nintendo Jepang. Ya...Ramaditya menjadi salah satu komposer untuk soundtrack-soundtrack musik dalam permainan game-game buatan Jepang itu. Suatu hal yang unik & menarik bagi saya. Bayangkan saja, ia yang tidak bisa melihat bisa mengutak-atik komputer, punya blog, dan membuat musik game. Ia sama sekali tidak punya latar belakang musik. Semua dipelajarinya secara otodidak. Yang jelas, seorang Ramaditya bisa mempergunakan kekuatannya, khususnya semangatnya, sehingga bisa mendapatkan cara untuk menutupi kelemahannya.
Sejujurnya saya kagum juga dengan penemu alat pembaca teks menjadi suara yang digunakan oleh Rama. Alat ini sangat membantu sekali untuk menterjemahkan teks menjadi suara, jadi mereka yang tunanetrapun bisa mengetik & menulis di komputer/laptop, bisa membaca & berkirim sms, dll. Rasanya pantas kalau penemunya diberikan hadiah nobel.
Tapi, di luar itu semua yang terpenting justru semangat Rama & orang tuanyalah yang akhirnya membuat Rama bisa terus bergerak maju.
Thanks Rama for spreading your spirit to the world :)
Salam,
Febby Rudiana
No comments:
Post a Comment