Friday, January 26, 2007

Usaha Sprei Alif Collection di Tabloid INFO KECANTIKAN

Usaha Sprei Alif Collection muncul di rubrik my business Tabloid Info Kecantikan edisi 10/tahun I/22 Januari-04 Februari 2007. Flash back tentang usaha sprei ini, merupakan usaha 1 saya semenjak menikah & pindah ke Jakarta. Usaha ini sebenarnya sudah saya rintis sejak sekitar bulan November 2003 dengan cara menawarkan sprei ke tetangga, teman, & saudara. Suatu hari saya & suami melintasi Jl. Raya Bekasi & tertarik dengan trade center yang saat itu sedang dibangun. Singkatnya, pada pertengahan 2004 kami akhirnya membeli 1 unit kios di lantai 1 blok A no.128 PTC untuk digunakan sebagai kios sprei kami.
Namun sayang, dengan membuka kios saat itu bukannya malah menuai profit, tapi justru pemasukan tidak bisa menutupi operasional kios. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari kios 1 ini. Saya jadi lebih tahu bagaimana berdagang di sebuah trade center & bagaimana memilih lokasi yang bagus atau strategis. Dengan kegagalan kios 1 ini, justru memacu saya untuk membuka kios lainnya di tempat yang lebih strategis dengan konsep yang berbeda. Sampai tulisan ini dibuat, saya masih membuka 2 buah kios, yaitu kios ke-2 & kios ke-3. Kios ke-2 ini yang terletak dilantai 1 blok A No.99 saya pergunakan untuk usaha Celullar (Handphone) bernama Alif Cellular. Sedangkan kios ke-3 terletak di lantai dasar no.71 yang saya pergunakan untuk usaha fashion Alif Collection.
Kembali ke usaha sprei. Semenjak kios sprei saya tutup, bukan berarti usaha ini mandek. Saya mencoba alternatif-alternatif lain memasarkannya. Salah satunya melalui media internet. dari sinilah usaha grosir sprei, selimut, dan handuk saya berkembang. Bahkan, kami pernah mensuply permintaan selimut sebanyak 10.000 pcs ke salah satu customer kami. Sampai saat ini alhamdulillah permintaan sprei, selimut, handuk juga masih terus berdatangan.
Komunitas Tangan di Atas (TDA) juga telah banyak memberi inspirasi & semangat buat saya untuk tetap terus berusaha. Salah satu yang saya syukuri sejak menjadi full TDA (tidak kerja kantoran lagi), yaitu saya bisa lebih santai saat hamil anak ke-2 saya. Alhamdulillah anak ke-2 ini lahir dengan selamat & sehat. Berbeda saat saya hamil anak 1 (Alif). Saat itu saya masih kerja di suatu lembaga pemerintah di Jakarta Pusat. Lima hari dalam seminggu saya harus berada di jalan & melewati kemacetan Jakarta selama kurang lebih 5 jam setiap harinya untuk pergi dan pulang kantor :( It's not worth it. You know what...ketika si Alif lahir betapa kagetnya saya ketika Dokter mengatakan bahwa Alif harus masuk ruang perawatan instensif karena sesak napas.
10 hari Alif berada di RS & selama itu pula saya harus bolak balik RS untuk menengok & mengirim ASI untuknya. Karna setelah dilihat perkembangannya Alif bisa cepat sembuh dengan dukungan ASI yang bagus. Alhamdulillah....akhirnya Alif boleh pulang setelah kondisi pernapasannya stabil. Dokter mengatakan sesak napas Alif akibat ketuban hijau saat saya mengandung & melahirkan Alif. Tapi, saat itu Dokter belum bisa memastikan apa sebab sampai air ketuban saya berwarna hijau. Biasanya, ada 2 sebab air ketuban sampai berwarna hijau, yaitu pertama, karena lewat bulan (waktu kelahiran yang sudah lewat dari batas seharusnya), kedua, kalau tidak salah karena kelainan tertentu (saya lupa). Tapi, kedua kondisi itu tidak saya alami & itulah yang membuat Dokter maupun saya bingung apa sebabnya ya....
Setelah beberapa lama & konsultasi kesana kemari, akhirnya saya tahu apa sebabnya.... yaitu karena saya terlalu capek saat hamil anak 1 (Alif) ini. Kondisi lelah ini membuat saya mudah stress demikian juga bayi yang sedang saya kandung. Kondisi bayi yang stress membuatnya berak yang mengandung suatu zat tertentu (saya lupa namanya). Zat inilah yang mengotori air ketuban & menyebabkannya berwarna hijau. Ketuban hijau ini membuat bayi mudah sesak napas saat dilahirkan.
Hmmm.....kalau direnungkan semua jadi ada hikmahnya. Kalau tidak ada kejadian itu, mungkin sampai saat ini saya masih terus ngotot untuk kerja kantoran & jadinya kurang punya cukup waktu untuk mengontrol kondisi keluarga maupun usaha.
Salam,
Febby Rudiana
Btw, trims Pak Iim ucapan selamatnya..... :)
****************************************
Kemarin saya dikasih tau oleh istri saya bahwa di tabloid Info Kecantikan ada liputan bisnisnya Ibu Febby. Lalu saya langsung liat.
Wah hebat nih...makin banyak srikandi TDA yang bermunculan di media, setelah sebelumnya ada Mbak Yulia (Republika, TransTV, Trans7), Mbak Nadia (ini medianya banyak bgt) dan Mbak Roes (DUIT!).
Dan thanks buat Mbak Febby yang di tabloid tersebut menyebut nama komunitas TDA ini dan juga selamat atas bisnis2nya bu Febby.
Salam,
Iim

No comments: